SOLOPOS.COM - Papan pemberitahuan kepada pengendara untuk berhati-hati terpasang di area proyek revitalisasi Jembatan Mojo, Solo, Kamis (18/8/2022). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Bantalan karet atau elastomer Jembatan Mojo di Pasar Kliwon, Solo, ternyata belum pernah diganti sejak kali pertama jembatan diresmikan pada 1985 lalu. Saat ini, bantalan karet itu sudah banyak yang rusak.

Jembatan Mojo berumur lebih dari 30 tahun. Selama puluhan tahun, bantalan karet jembatan belum pernah diganti. Padahal, Jembatan Mojo menjadi akses penghubung utama wilayah Solo-Bekonang, Mojolaban, Sukoharjo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Keberadaan memegang peranan vital sebagai sarana lalu lintas antarkabupaten/kota. Kendaraan bermotor dari Solo pasti memilih melewati Jembatan Mojo itu saat hendak menuju Mojolaban, Sukoharjo, karena jaraknya lebih dekat.

Dengan banyaknya bantalan karet yang sudah rusak otomatis sebagian bantalan Jembatan Mojo, Solo, tak berfungsi maksimal. Bahkan, ada beberapa bantalan karet jembatan yang rusak ditandai dengan pelat lantai jembatan yang bergetar ke kanan dan kiri.

Lantai jembatan bakal bergetar saat jembatan dilewati kendaraan berat. “Sebagian bantalan karet jembatan sudah mati, perlu diganti. Tanda-tandanya lantai jembatan bergetar ke kanan dan kiri saat dilewati kendaraan bermotor,” kata Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga DPUPR Solo, Joko Supriyanto, saat dihubungi Solopos.com, Senin (29/8/2022).

Baca Juga: 2 Jembatan di Bengawan Solo Ditutup, Jebres-Pasar Kliwon Diprediksi Macet Parah

Penurunan Kekuatan

Joko menyebut kondisi jembatan mengalami penurunan kekuatan lantaran termakan usia. Kondisi ini ditambah volume kendaraan yang melewati jembatan saban hari. Apabila tak segera dilakukan renovasi dikhawatirkan bisa membahayakan para pengguna di Jembatan Mojo, Solo.

“Bantalan karet erat hubungannya dengan pelat lantai jembatan. Sifatnya mendesak sehingga harus diganti dengan pelat panel segmental ortotropik baja,” ujarnya.

Lebih jauh, Joko menyampaikan Jembatan Mojo direncanakan ditutup mulai 20 September-30 November. Penutupan Jembatan Mojo berbarengan dengan penutupan Jembatan Jurug B.

Baca Juga: Jembatan Mojo Solo Direhab, Pilihannya Macet atau Memutar Sejauh 8 Km

Meski demikian, Joko masih mematangkan persiapan penutupan jembatan dengan berkoordinasi dengan instansi terkait lainnya. Terpisah, Kasatlantas Polresta Solo, Kompol Agus Santoso, mewakili Kapolresta Solo, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak, mengatakan terus berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Solo.

Koordinasi itu untuk membahas manajemen rekayasa lalu lintas penutupan Jembatan Jurug B dan Jembatan Mojo Solo. Dia memperkirakan terjadi kepadatan arus lalu lintas di sebagian wilayah Solo selatan dan timur selama proyek pengerjaan jembatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya