SOLOPOS.COM - Aktivitas pekerja mengencakan baut di Jembatan Mojo, Solo, Kamis (18/8/2022). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLOJembatan Mojo yang menghubungkan wilayah Pasar Kliwon, Solo, dengan Mojolaban, Sukoharjo, dipastikan ditutup total selama pengerjaan penggantian pelat lantai jembatan. Namun, jadwalnya mundur dari rencana semula 20 September 2022.

Jembatan itu direncanakan ditutup total mulai 26 September atau 3 Oktober hingga 30 November. Awalnya, Jembatan Mojo direncanakan ditutup total selama dua bulan mulai 20 September-30 November.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Penutupan jembatan itu demi keselamatan dan keamanan pengguna jalan dan pekerja proyek perbaikan jembatan. Guna memastikan rencana penutupan Jembatan Mojo, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Solo menggelar rapat koordinasi (rakor) pada pekan lalu.

Pertemuan itu dihadiri pula oleh perwakilan pemangku kepentingan dari Pemkab Sukoharjo dan Pemkab Karanganyar. Ada beragam pertimbangan teknis mengenai mundurnya penutupan total Jembatan Mojo.

Pertimbangan teknis ini disinkronkan dengan manajemen rekayasa lalu lintas yang dirancang Dishub Solo selama Jembatan Mojo ditutup total. Kabid Bina Marga DPUPR Solo, Joko Supriyanto, mengatakan rencana penutupan Jembatan Mojo bersifat opsional tergantung kondisi di lapangan.

Baca Juga: Sebentar Lagi Pelat Jembatan Mojo Solo Dibongkar, Dishub Siapkan Rekayasa Lalin

“Opsi pertama pada 26 September. Opsi kedua pada 3 Oktober. Selisihnya hanya sepekan,” kata Joko kepada Solopos.com, Minggu (4/9/2022). Kontraktor pelaksana proyek yang lebih memahami kondisi di lapangan sehingga penutupan jembatan tergantung mereka.

Perakitan

Termasuk manajemen rekayasa lalu lintas yang dirancang instansi terkait lantaran Jembatan Jurug B juga mulai ditutup pada 18 September. Disinggung ihwal perbaikan Jembatan Mojo, Joko memastikan tetap menggunakan sistem lantai panel ortotropik baja yang biayanya cukup mahal.

“Kontraktor pelaksana masih merampungkan perakitan panel ortotropik baja di pabrik di Bekasi, Jawa Barat. Nantinya, panel ortotropik baja itu tinggal dipasang di jembatan,” ujarnya.

Baca Juga: 2 Jembatan di Bengawan Solo Ditutup, Jebres-Pasar Kliwon Diprediksi Macet Parah

Sementara itu, Kepala Seksi (Kasi) Manajemen Rekayasa Lalu Lintas (MRLL) Dishub Kota Solo, Mudo Prayitno, menyatakan berdasarkan hasil rakor pada pekan lalu, penutupan total jembatan diundur dari 20 September menjadi 3 Oktober. Namun, tak menutup kemungkinan jadwal berubah dengan mempertimbangkan kondisi lapangan.

Dishub Solo telah merancang manajemen rekayasa lalu lintas saat Jembatan Mojo ditutup total selama dua bulan. “Kendaraan bermotor dari Solo dialihkan ke Jembatan Bacem melewati Jalan Ciu menuju Bekonang Mojolaban. Sementara kendaraan yang hendak menuju Solo utara dialihkan melewati Jembatan Jurug C,” katanya.

Meski demikian disiapkan pula jalur alternatif untuk mencegah Jembatan Jurug C supaya tidak terlalu padat atau macet. Jalur itu melewat Mojosongo, Kadipiro, dan Gilingan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya