SOLOPOS.COM - Seorang petani meniti jembatan layang untuk menyeberangi jalan tol di Desa Sidoharjo, Kecamatan Sidoharjo, Sragen, Jumat (3/1/2020). (Solopos/Moh. Khodiq Duhri)

Solopos.com, SRAGEN — Sejumlah petani mengeluhkan kondisi jembatan layang sebagai akses untuk menyeberangi jalan tol yang terlalu curam dan licin. Para petani ini bahkan pernah terjatuh saat melewati jembatan penyeberangan yang difungsikan sebagai akses pertanian itu.

Salah satu jembatan layang yang dikeluhkan petani berlokasi di dekat gerbang tol Pungkruk di Desa Sidoharjo, Sragen. Pantauan Solopos.com, Jumat (3/1/2020), sejumlah petani hilir mudik menggunakan sepeda motor melintasi jembatan layang itu. Para petani harus mengantre apabila ada sepeda motor lain yang melintasi jembatan layang di waktu bersamaan.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Mantap! Eks Pemain PS Tira Persikabo Merapat ke Persis Solo

Untuk pejalan kaki, terdapat tangga di bagian tepi yang bisa dititi menuju jembatan. Sementara di bagian tengah terdapat jalur yang hanya bisa diakses satu sepeda motor. Meski cukup curam dan licin, para petani nekat melintasi jembatan itu untuk pergi ke sawah.

“Permukaan akses khusus sepeda motor itu ada yang kasar, namun ada pula yang halus. Mungkin saat dibangun, pekerjanya lupa membuat permukaannya menjadi kasar. Kalau halus seperti itu tentu bahaya. Apalagi ini sudah masuk musim hujan jadi cukup licin,” jelas Joko, 45, salah seorang petani yang ditemui Solopos.com di lokasi.

Terdapat beberapa petani yang terjatuh saat mengendarai sepeda motor di jembatan layang itu. Beruntung, mereka tidak mengalami luka serius. Hanya sepeda motor mereka yang mengalami rusak ringan karena berbenturan dengan dinding dan permukaan jembatan.

“Pokoknya harus ekstra hati-hati saat musim hujan seperti ini. Kondisi ban sudah pasti berlumpur karena lewat jalan yang masih berupa tanah. Lumpur itu kemudian terbawa ke permukaan jembatan layang hingga membuatnya licin,” papar Yanto, petani lainnya asal Desa Jetak.

Badai, Jalur Pendakian Gunung Lawu Ditutup Sementara

Pantauan Solopos.com, jembatan layang yang menjadi akses atau jalur pertanian itu tersebar di banyak titik seperti di Purwosuman, Sidoharjo, Tangkil, Ngrampal, Gondang hingga Sambungmacan. Desain jembatan layang itu relatif sama.

Untuk menjangkau jembatan layang yang tingginya sekitar lima meter, kalangan petani harus meniti tangga yang cukup curam nan licin. Jembatan layang itu dibangun bersamaan dengan pembangunan overpass dan underpass oleh PT Solo Ngawi Jaya (SNJ) pada 2017 lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya