SOLOPOS.COM - Proses pembangunan jembatan layang penghubung Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani, Kota Semarang. (Semarangpos.com-Kementerian PUPR)

Solopos.com, SEMARANG — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR segera menyelesaikan pembangunan proyek jembatan layang menuju terminal Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang.

Jalan layang sepanjang 1,2 km dengan lebar 10,25 m itu bahkan ditargetkan selesai akhir Agustus 2021. Jalan layang yang menghubungkan Jl. Madukoro dengan Bandara Ahmad Yani ini terdiri dari empat lajur dan dua lajur untuk memperlancar akses kendaraan dari dan menuju bandara.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, mengatakan pembangunan bandara bertaraf internasional perlu didukung dengan akses jalan yang khusus (dedicated lane).

Baca Juga: Turn Back Hoax: Ekstrak Nanas Obat Covid-19?

"Seluruh bandara internasional pada Kawasan Strategis Nasional (KSN) Metropolitan seperti Soekarno-Hatta di Jakarta, Juanda di Surabaya, Kualanamu di Medan, Hasanudin di Makasar dan Ngurah Rai di Denpasar telah didukung jalan bebas hambatan," kata Menteri Basuki dalam keterangan resmi yang diterima Solopos.com, Minggu (2/5/2021).

Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Tengah-D.I Yogyakarta, Direktorat Jenderal Bina Marga, Satrio Sugeng Prayitno, berharap jalan layang tersebut memperlancar akses kendaraan dari dan menuju bandara.

Baru 44,105%

Hal ini dikarenakan pemindahan terminal baru Bandara Jenderal Ahmad Yani mengakibatkan jalan akses tercampur antara lalu lintas lokal dan lalu lintas menuju perumahan sekitar.

Jalan layang Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang dibangun dengan menggunakan dana Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) mencapai Rp149,3 miliar. Saat ini progres konstruksinya mencapai 44,105% dan ditarget selesai akhir Agustus 2021.

Baca Juga: Ini 5 Zodiak Jago Berimajinasi, Kamu Termasuk?

Titik awal jalan layang ini dari Jalan Anjasmoro melintasi Jalan Arteri Yos Sudarso membentang hingga Jalan Madukoro. Jalan yang selama ini menjadi akses masuk atau Jalan Anjasmoro berstatus jalan kota.

“Saat ini progresnya sudah 44,105%. Pekan ini pekerjaan yang dilakukan oprit jembatan [jalan pendekat]," terang Satrio.

Satrio memastikan bahwa konstruksi pembangunan jalan layang tidak mengganggu arus lalu lintas kendaraan yang menuju dan keluar Bandara Jenderal Ahmad Yani. Hal ini menurutnya juga dipengaruhi kondisi pandemi Covid-19 sehingga arus lalu lintas tidak terlalu padat.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya