SOLOPOS.COM - Pengguna jalan melintas di jembatan lama Jurug yang kondisinya rusak pada Senin (29/8/2022). (Solopos.com/Indah Septiyaning Wardani)

Solopos.com, KARANGANYAR — Jembatan lama Jurug bakal jadi penyeberangan pilihan pengendara kendaraan roda dua saat pembangunan jembatan B Jurug mulai dikerjakan. Sejumlah pengguna jalan mengaku sering merinding saat melintasi jembatan yang sudah berusia sangat tua tersebut, terutama di malam hari.

Jembatan lama Jurug itu dibangun pada 1913. Dengan usianya lebih dari 100 tahun, kondisi  jembatan tersebut sangat memprihatinkan. Kondisi itu yang membuat merinding para pengguna jembatan yang melintasinya.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Berdasarkan pantauan Solopos.com, Senin (29/8/2022), jembatan yang menghubungkan jalur lambat Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ), Kota Solo dengan Palur, Desa Ngringo, Kecamatan Jaten, Karanganyar ini hanya bisa dilalui kendaraan roda dua. Jembatan yang memotong Bengawan Solo ini sudah tak bisa dilalui kendaraan roda empat.

Terdapat dua tabung penghalang di masing-masing sisi jembatan untuk menghalangi mobil. Banyak ditemukan lubang di sepanjang jembatan tersebut. Banyaknya lubang ini membuat pengguna jalan bisa melihat aliran Sungai Bengawan saat melintasinya. Tak hanya jalan berlubang, kondisi aspal jalan juga rusak.

Baca Juga: Kawasan Palur Karanganyar Diprediksi Macet Parah, Ini Penyebabnya

“Jalannya gronjalan. Aspal e wes do ngletek. Tinggal batu-batunya. Medeni meneh nek lewat jalannya berlubang. Ketok banyu kaline,” ujar salah satu pengguna jalan asal Desa Ngringo, Sri Wahyuni.

Dia mengaku kerap merinding saat melintas di jembatan lama tersebut. Selain berlubang dan aspal mengelupas, kondisi jembatan gelap gulita saat malam hari. Tak ada penerangan sama sekali di sepanjang jembatan. Kondisi ini mestinya diperbaiki jika memang akan menjadi jalan alternatif saat jembatan B Jurug dibangun.

“Harus diberi lampu penerangan jalan. Jalan berlubang ya diberesin. Medeni nek lewat sini,” katanya.

Pengguna jalan lain, Masyuri, juga mengaku waswas saat melintas di jembatan lama Jurug. Namun dia terpaksa melintas di jembatan tersebut karena lebih dekat ke Kota Solo.

Baca Juga: Dishub Karanganyar Siapkan Jalur Alternatif untuk Hindari Jembatan Jurug

“Kalau dari Ngringo mau ke Solo enaknya lewat sini. Lebih dekat. Kalau lewat jembatan baru harus muter lewat bawah flyover, jauh. Tapi ya itu, kondisi jembatan banyak lubang dan jalannya jelek,” katanya.

Dia mengatakan jembatan lama akan semakin ramai dilalui kendaraan tatkala jembatan B dibangun. Padahal kondisi jembatan lama sudah lapuk termakan usia. Dia khawatir kemampuan jembatan tak mampu menahan beban yang tinggi.

“Harus ada kajian dulu. Kuat tidak jembatan lama dilewati banyak kendaraan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya