SOLOPOS.COM - Sukarelawan membersihkan tumpukan sampah di dasar jembatan Sungai Wonggo, Desa Jurangjero, Kecamatan Karanganom, Klaten, Selasa (25/1/2022). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN—Puluhan sukarelawan dari berbagai unsur selama dua hari kerja bakti membersihkan tumpukan sampah yang alur Sungai Wonggo, Desa Jurangjero, Kecamatan Karanganom, Klaten. Saking banyaknya tumpukan sampah yang didominasi bambu, pembersihan tak cukup jika hanya dilakukan selama dua hari.

Sampah didominasi potongan dan rumpun bambu itu menumpuk serta menghambat aliran air di bawah jembatan kuno yang menjadi akses menuju Kecamatan Polanharjo dan sekitarnya termasuk objek wisata seperti Umbul Ponggok. Sampah yang menumpuk selama bertahun-tahun itu dikhawatirkan akan merusak bangunan jembatan jika tak kunjung dibersihkan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Proses pembersihan hanya bisa dilakukan secara manual oleh puluhan sukarelawan dari berbagai unsur termasuk TNI dan Polri sejak Senin (24/1/2022). Pembersihan sampah tak bisa menggunakan alat berat seperti mobil crane atau ekskavator. Tak ada akses untuk menurunkan alat berat ke alur sungai. Sampah itu menumpuk di sungai dengan kedalaman mencapai 25 meter dari permukaan jembatan dengan lebar sungai sekitar 12 meter.

Baca Juga: Ternyata Ada Jembatan Amien Rais di Klaten, Ini Lokasinya

Kepala Pelaksana BPBD Klaten, Sri Winoto, mengatakan pembersihan melibatkan sukarelawan dari berbagai unsur itu dilakukan menyusul kondisi tumpukan sampah yang sangat memperihatinkan.

“Kondisi sungai sangat memprihatinkan. Tumpukan sampah cukup lama, sudah bertahun-tahun dan volumenya cukup besar serta sudah padat,” jelas Winoto saat ditemui di Desa Jurangjero, Selasa (25/1/2022).

Winoto mengatakan pembersihan yang direncanakan menggunakan alat berat urung dilakukan. Kondisi jalan serta medan tak memungkinkan untuk mengoperasikan alat berat. ” Target kami yang penting bisa membuka alur sungai hingga air bisa mengalir. Pembersihan sampah dilakukan secara bertahap,” kata dia.

Baca Juga: Jembatan Kereta Zaman Belanda di Klaten Kini Jadi Penghubung 2 Desa

Kepala Desa (Kades) Jurangjero, Ali Murtono, mengatakan pembersihan itu melibatkan sekitar 90 sukarelawan dari berbagai unsur seperti Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS), BPBD, berbagai komunitas, sukarelawan Desa Jurangjero, Brangkal, dan Karangan, sera TNI/polri. Ali menjelaskan sampah menumpuk selama bertahun-tahun dan menyumbat aliran air.

“Tumpukan sampahnya sudah bertahun-tahun. tetapi, dua tahun ini ada rumpun bambu besar yang tersumbat di aliran sungai. Volumenya terus bertambah apalagi kalau arus sungai dari wilayah hulu deras. Ada juga kiriman kasur yang menumpuk di sungai. Kalau diperkirakan sampah itu diangkut sampai 40-an truk,” jelas dia.

Ali juga menjelaskan pembersihan tak bisa menggunakan alat berat menyusul tak ada akses untuk menuju ke sungai. Jika menggunakan crane, pengoperasian alat itu terhambat kabel telepon dan listrik di atas jembatan.

Baca Juga: Jembatan Girpasang Dibangun Pusat, Sri Mulyani: Klaten Mampu, tapi…

Proses pembersihan dilakukan segera menyusul penumpukan sampah yang kian parah. Jika tak kunjung dibersihkan, sampah dikhawatirkan akan merusak jembatan yang sudah berumur puluhan tahun.

“Kalau dampak ke sekitar sampai saat ini belum ada. Tetapi yang dikhawatirkan itu sampah yang tersumbat bisa merusak jembatan. Ada batang kayu besar dan ketika arus sungai deras, batang kayu tersebut menabrak dinding jembatan dan getarannya sangat terasa,” jelas dia.

Ali menuturkan untuk sementara pembersihan dilakukan selama dua hari hingga Selasa. “Dua hari ini kegiatannya setelah itu off dulu. Nanti dari BBWSBS pindah kegiatan ke tempat lain. Tetapi, sudah ada komitmen dengan BBWSBS [untuk melanjutkan pembersihan sampah di bawah jembatan Sungai Wonggo],” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya