Solopos.com, SOLO — Struktur Jembatan Jurug B Solo dalam hitungan hari akan menjadi kenangan. Bentuk rangka baja yang sangat lekat dan tampak kokoh itu akan diganti dengan struktur baru.
Rangka baja Jembatan Jurug B adalah salah satu rangka yang ikonik. Melihat Jembatan Jurug A, B, dan C berjejer bak melihat perkembangan zaman Kota Solo secara tidak langsung, tepat di atas sungai yang sangat ikonik: Bengawan Solo.
Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024
Jembatan Jurug A kini sudah tidak bisa dilewati kendaraan karena sudah berstatus Bangunan Diduga Cagar Budaya, yang secara tidak langsung penerapan aturannya sama dengan Bangunan Cagar Budaya.
Sedangkan Jembatan Jurug C akan menjadi tumpuan saat pembongkaran dan pembangunan struktur Jembatan Jurug B dikerjakan. Diperkirakan ada lebih dari 100.000 kendaraan per hari yang akan melintas di atas Jembatan Jurug C nantinya.
Setelah setelah dibangun ulang, Jembatan Jurug B bisa menjadi ikon baru di Kota Solo. Hal itu karena jembatan tersebut akan dibangun menggunakan teknologi terkini dalam struktur jembatan yakni Steel Box Girder.
Baca Juga: Kontraktor Terlatih, Pembongkaran Jembatan Jurug B Solo Dipastikan Lebih Cepat
Sistem struktur ini diklaim memiliki teknik yang unik dengan menggunakan sistem komposit di mana pelat beton akan bahu membahu dengan box girder dalam memikul beban aktif ataupun pasif sehingga bisa lebih kokoh.
Strukturnya Mewah
Hanya ada segelintir yang menggunakan sistem ini, di antaranya adalah Flyover Jembatan Pesanggrahan, Jembatan Baja Laguna Grand Kamala, Jembatan Flyover Daan Mogot Jakarta dan Flyover Roxy Jakarta.
Bukan tanpa alasan hanya segelintir jembatan yang menggunakan sistem ini. Struktur yang nantinya akan dipakai di Jembatan Jurug B Solo ini merupakan salah satu struktur yang mewah.
Baca Juga: Jembatan Jurug B Segera Ditutup, Kontraktor Matangkan MRLL dengan Dishub Solo
Dikutip dari theconstructor.org, Box Girder terkenal sebagai struktur yang punya nilai estetika terbaik saat ini, ditambah dengan efisiensi dalam meredam tekanan dan memiliki umur yang panjang.
Selain itu, Box Girder juga memiliki celah yang bisa berfungsi sebagai tempat pipa di bawah jembatan. Konstruksi yang kaya estetika dan fungsi ini masih menjadi andalan dalam pengerjaan struktur jembatan di seluruh dunia karena terkenal sangat stabil.
General Manager Konstruksi PT Baja Titian Utama sebagai Badan Usaha KPBU Penggantian dan atau Duplikasi Jembatan Rangka Baja Callender Hamilton se-Pulau Jawa, Bambang Nurhadi, membenarkan Jembatan Jurug akan menggunakan struktur Box Girder.
Baca Juga: Jembatan Jurug B Solo Ditutup, Warga Bisa Pilih 3 Rute Jalur Alternatif
Ia berharap dengan struktur itu bisa membuat Jembatan Jurug B menjadi ikon baru di Kota Solo. Dalam prosesnya nanti, Jembatan Jurug B akan dibongkar dari sisi barat terlebih dahulu. Hal itu dilakukan sembari membendung sebagian Sungai Bengawan Solo
Ikon Baru
“Jadi kami kerjakan dulu di sebelah barat, membendung Sungai Bengawan Solo supaya mempermudah kami memasang struktur Box Girder di bawah,” ucapnya kepada Solopos.com, Rabu (14/9/2022).
“Ya semoga cuacanya mendukung dan pengerjaan kami lancar sekaligus bisa mempersembahkan ikon baru untuk Kota Solo,” imbuhnya. Proyek penggantian Jembatan Jurug B dimulai 6 Agustus 2022 lalu dengan tahap persiapan.
Baca Juga: Jembatan Jurug B Nantinya Gunakan Struktur Baru, Diklaim Lebih Kuat
Selanjutnya pembongkaran jembatan tersebut dijadwalkan pada 18 September hingga 19 November 2022. Pembongkaran dilanjutkan dengan pekerjaan konstruksi jembatan baru pada 6 November 2022-1 Juli 2023.
Berikutnya pekerjaan oprit jembatan pada 12 Maret-15 April 2023, perkerasan jalan/aspal pada 23 Juni-22 Juli 2023. Terakhir tahap perapihan dan lain-lain pada 16 Juli-5 Agustus 2023.
Diharapkan awal Agustus, Jembatan Jurug B sudah selesai dan menjadi ikon baru atas Bengawan Solo yang legendaris.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
