SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

NYARIS PUTUS—Sebuah jembatan darurat yang terbuat dari sesek di Desa Kedungupit, Sragen, nyaris putus lantaran kuda-kuda jembatan rusak dihantam arus anak Sungai Bengawan Solo, Selasa (29/11/2011). (JIBI/SOLOPOS/Tri Rahayu)

(Solopos.com)–Dua orang petani lanjut usia bersusah payah melewati jembatan darurat yang terbuat dari sesek di perbatasan Dukuh Kempulsari dan Ngeluk, Desa Kedungupit, Sragen, Selasa (29/11/2011).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Satu dari mereka membawa sepeda onthel dan yang satunya berjalan mendorong sepeda itu sembari memanggul cangkul di pundaknya.

“Ayo Kang segera naik tak dorong dari belakang,” ujar Marto Pawiro, 60, warga Dukuh Ngeluk RT 5 yang memberi semangat Dharmo Sumarto, 70, petani asal Dukuh Ngeluk RT 7.

Tak beberapa lama, Dharmo berhasil melewati jembatan sesek yang runtuh itu. Sementara Marto masih bersusah payah memanjat jembatan sedikit demi sedikit.

Mereka baru pulang dari sawah yang terletak di Dukuh Kempulsari. Setiap hari mereka berlalu lalang di jembatan darurat itu untuk menggarap sawah. Semula ada jembatan besar terbuat dari beton bertulang sekitar 10 meter di sisi barat jembatan darurat itu.

Namun jembatan beton itu runtuh beberapa waktu lalu karena dimakan usia. Kini pekerjaan pembangunan jembatan belum usai dan baru fondasi jembatan yang rampung.

“Jembatan darurat ini rusak sekitar satu pekan terakhir. Tiang penyangga jembatan putus karena tidak kuat menahan beban sampah yang berhenti di bawah jembatan. Selama satu pekan terakhir kami harus kecapekan melewati jembatan ini. Habisnya kalau lewat jalan lain harus memutar sampai beberapa kilometer,” ungkap Dharmo.

Jembatan sesek itu dibuatkan oleh rekanan pembangunan jembatan beton. Namun kualitas bambu yang dipakai kurang baik, sehingga jembatan sesek itu mudah rusak. Warga berinisiatif untuk memperbaiki jembatan itu secara swadaya guna mempertahankan akses transportasi antardukuh.

“Kami berharap rekanan pembangunan jembatan bisa memperbaiki jembatan darurat ini. Tapi sejak satu pekan terakhir, pekerjaan pembangunan jembatan beton mandek. Saya tidak tahu kenapa mandek. Kalau mau mengeluh, kepada siapa? Ya lebih baik diperbaiki sendiri secara swadaya,” ujar Marto sembari berjalan memanggul cangkulnya.

Tidak sedikit warga yang kecele saat melintasi jembatan darurat itu karena jembatan itu tidak bisa dilewati sepeda motor. Khusus untuk sepeda angin masih bisa, meski masyarakat harus hati-hati, seperti yang dilakukan Dharmo.

(Tri Rahayu)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya