SOLOPOS.COM - Puluhan warga Desa Jerukan menyaksikan runtuhan Jembatan Jerukan di Kecamatan Juwangi, Boyolali, Sabtu (6/4/2013) pagi. (Mahardini Nur Afifah/JIBI/SOLOPOS)

Puluhan warga Desa Jerukan menyaksikan runtuhan Jembatan Jerukan di Kecamatan Juwangi, Boyolali, Sabtu (6/4/2013) pagi. (Mahardini Nur Afifah/JIBI/SOLOPOS)

BOYOLALI–Pemkab Boyolali berencana menyewa jembatan darurat untuk mengatasi terputusnya akses Juwangi-WKO (Waduk Kedung Ombo) setelah Jembatan Jerukan ambrol, Sabtu (6/4/2013) lalu. Disiapkan dana Rp200 juta-Rp300 juta untuk keperluan itu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Hal itu diterangkan Bupati Boyolali Seno Samodro kepada wartawan sesaat setelah menyampaikan laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPj) 2013 dalam paripurna di Gedung DPRD Boyolali, Selasa (9/4/2013).

“Tadi pagi rapat kecil dan mengambil keputusan langkah pertama untuk memperoleh dana bencana otomatis dengan membuat pernyataan bencana,” kata Seno.

Sementara, lanjut dia, akan disewa jembatan darurat. Jembatan darurat itu disebutkannya akan disewa dari Magelang. Dia memaklumi kejadian itu lantaran konstruksi jembatan yang roboh akibat aliran Sungai Serang itu ada sejak 1970-an.

“Jadi nanti bongkar pasang. Disiapkan dana Rp200 juta sampai Rp300 juta untuk itu. Intinya kami berupaya maksimal untuk mengatasi hal itu [masalah terputusnya akses jalan Juwangi-WKO],” tambahnya.

Asisten II (Bidang Ekonomi Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat) Sekretariat Daerah (Setda) Boyolali, Juwaris, menerangkan durasi sewa jembatan darurat itu hingga jembatan pengganti jadi. Sementara dana untuk membangun jembatan Jerukan bakal diupayakan lewat anggaran dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya