SOLOPOS.COM - TALUT AMBROL- Talut jembatan Gemantar yang terletak di Dukuh Gemantar, Desa Pelemgadung, Karangmalang, Sragen, Ambrol, Rabu (2/5/2012). Warga minta Pemkab melalui dinas terkait segera memperbaiki kerusakan tersebut. (JIBI/SOLOPOS/Tri Rahayu)

TALUT AMBROL- Talut jembatan Gemantar yang terletak di Dukuh Gemantar, Desa Pelemgadung, Karangmalang, Sragen, Ambrol, Rabu (2/5/2012). Warga minta Pemkab melalui dinas terkait segera memperbaiki kerusakan tersebut. (JIBI/SOLOPOS/Tri Rahayu)

SRAGEN–Jalur Sragen-Balong terancam putus menyusul ambrolnya talut jembatan Gemantar yang terletak di Dukuh Gemantar, Desa Pelemgadung, Karangmalang, Sragen. Jembatan penghubung Sragen-Balong, Karangnyar tersebut sejak 1999 hingga kini belum diperbaiki.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Dari pantauan solopos.com talut di sisi selatan yang berdekatan dengan rumah penduduk retak-retak dan growong sedalam lima meter. Demikian kondisi talut jembatan di seberang jalan sisi timur juga longsor sejak lima tahun terakhir. Warga sekitar mengaku belum lapor ke Dinas Pekerjaan Umum (DPU) karena tidak berani.

Ekspedisi Mudik 2024

Salah seorang warga Gemantar RT 008/RW 004, Desa Pelemgadung, Agus Suparno, 47, saat dijumpai wartawan, Rabu (2/5/2012), mengungkapkan kondisi jembatan ini rusak terus setiap tahun dan semakin parah. Di sisi utara jembatan talutnya sudah longsoir sejak 2006 lalu. Sedangkan di seberang jalan, yakni talut di sisi selatan juga retak dan growong sejak tiga tahun lalu.

“Warga sekitar belum pernah laporan ke balaidesa maupun ke Pemkab Sragen karena tidak berani. Lagipula ada pegawai DPU yang sering lewat di jalan ini. Tapi pegawai itu pun juga tidak pernah perhatian dengan
kondisi jembatannya. Kami khawatir bila jembatan ini tidak segera dibangun akan mengancam jembatan utamanya. Jembatan bisa putus dan lalu lintas jalan Sragen-Balong bisa terganggu,” tegasnya.

Warga lainnya, Warso Wiyono, 57, menambahkan warga sekitar mendesak kepada Pemkab Sragen, dalam hal ini DPU agar segera memperbaiki talut fondasi jembatan yang ambrol dan retak-retak. Menurut dia, jembatan ini bukan jembatan swadaya, melainkan jembatan peninggalan Pabrik Gula (PG) Mojo yang dibangun 1945 silam.

“Sembari menunggu proses pembangunan, kami meminta kepada Pemkab agar memasang rambu-rambu pada talut yang longsor dan ambrol. Dengan rambu-rambu, pengguna jalan bisa berhati-hati dalam berlalu lintas. Jembatan itu pernah dibangun 1999 lalu, setelah itu rusak lagi seperti sekarang ini,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya