SOLOPOS.COM - Para santri di Ponpes Mahfilud Duror menjalankan ibadah shalat tarawih pada Kamis (31/3/2022) malam. (ANTARA/HO-Ponpes Mahfilud Duror)

Solopos.com, JEMBER — Warga Muhammadiyah akan menjalankan ibadah puasa Ramadan mulai Sabtu (2/4/2022). Namun, ternyata ada umat Islam yang lebih dahulu menjalankan ibadah puasa Ramadan pada Jumat (1/4/2022), yaitu dari jemaah Pondok Pesantren Mahfilud Duror di Kabupaten Jember, Jawa Timur.

Jemaah Ponpes Mahfilud Duror ini mulai menjalankan ibadah salat tarawih pada Kamis (31/3/2022) malam. Kemudian pada Jumat merupakan hari pertama berpuasa.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pengasuh Ponpes Mahdilud Duror, Ali Wafa, mengatakan penentuan awal puasa di pesantrennya berdasarkan kitab salaf Nushatul Majaalis wa Muntahobul Nafaais. Metode penentuan awal puasa ini telah diterapkan sejak tahun 1826. Sehingga tidak menggunakan metode hisab dan rukyat seperti yang dilaksanakan pemerintah dan Muhammadiyah.

Baca Juga: Mengenal Terminal Kertonegoro Ngawi,Tempat yang Ada di Lagu Didi Kempot

“Penetapan awal puasa berdasarkan keyakinan yang menggunakan acuan sistem khumasi [dari Bahasa Arab artinya lima/khomsatun] yang berdasarkan pada kitab Nushatul Majaalis karangan Syeh Abdurrohman As Shufuri As Syafi’i yang sudah dijalankan ratusan tahun yang lalu,” kata dia di Desa Suger Kidul, Kecamatan Jelbuk, Kabupaten Jember, yang dilansir dari Antara.

Dia menyampaikan sistem penghitungan khumasi yakni penentuan awal puasa tahun ini bisa dengan cara menghitung lima hari dari awal puasa tahun sebelumnya, sehingga tahun depan juga sudah bisa ditentukan kapan mulai menjalankan jemaah di pesantren yang berada di perbatasan Kabupaten Jember dan Bondowoso itu menjalankan ibadah puasa.

“Awal Ramadan tahun lalu jatuh pada hari Senin, sehingga tahun ini awal puasa dihitung lima hari mulai Senin, Selasa, Rabu, Kamis, dan hari Jumat ditentukan sebagai awal Ramadan tahun ini,” tuturnya.

Ali Wafa mengatakan metode penentuan awal Ramadan dari kitab Nushatul Majaalis ini sudah dipakai pondok pesantren itu sejak berdiri tahun 1826. Sehingga pelaksanannya juga sudah dilakukan selama ratusan tahun dan diikuti oleh santri serta alumni pesantren dari berbagai daerah.

Baca Juga: Monumen Soerjo Ngawi, Dulu Tempat Pembantaian Gubernur Jatim Pertama

“Sebagian alumni dan santri yang pulang ke kampung halamannya di luar kota terkadang juga tetap mengikuti puasa yang dilaksanakan Ponpes Mahfilud Duror. Tidak hanya warga Jember, namun sebagian warga Kabupaten Bondowoso juga menjadi jamaah kami,” katanya.

Ali Wafa mengakui bahwa Pesantren Mahfilud Duror sering berpuasa lebih awal dibandingkan ketetapan pemerintah melalui sidang isbat karena menggunakan acuan kitab salaf tersebut.

“Kami berharap perbedaan penetapan awal puasa di Pesantren Mahfilud Duror tersebut juga dihargai umat muslim lainnya. Selama ini tidak pernah memicu konflik di kalangan umat Islam,” ujarnya.

Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar sidang isbat atau penetapan awal Ramadhan 1443 Hijriah yang berdasarkan pengamatan hilal di seluruh Indonesia, sedangkan Muhammadiyah sudah menetapkan awal ibadah puasa pada Sabtu (2/4/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya