SOLOPOS.COM - Ketua IHGM Jateng, Albert Widipurnomo (tengah), saat berbincang dengan GM Hotel Puri Garden, Darma Ginting (kanan) dan GM Hotel Kesambi Hijau, Joko, di Resto Hotel Kesambi Hijau, Semarang, Kamis (29/12/2017). (JIBI/Semarangpos.com/Imam Yuda S.)

Hotel di Semarang, terutama yang kelas bintang tiga, mulai dibanjiri tamu menjelang libur Tahun Baru.

Semarangpos.com, SEMARANG – Menjelang libur Tahun Baru 2018, hotel-hotel kelas bintang tiga di Kota Semarang mulai dibanjiri pengunjung. Bahkan, dari data yang diperoleh Semarangpos.com, tingkat okupansi hotel bintang tiga itu mengalami peningkatan cukup signifikan rata-rata mencapai 70%.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ketua DPD Indonesia Hotel General Manager (IHGM) Jawa Tengah (Jateng), Albert Widipurnomo, menyebutkan selama musim libur Natal dan Tahun Baru tingkat okupansi hotel-hotel bintang di Semarang memang mengalami peningkatan. Hal itu berbeda dengan kondisi yang terjadi pada bulan-bulan sebelumnya, di manat tingkat okupansi hotel bintang 3 di Semarang tak mencapai 55%.

“Sejak sebelum libur Natal okupansi hotel-hotel bintang 3 di Semarang sudah mulai naik di angka 80%. Kami optimistis hingga akhir tahun nanti [libur Tahun Baru] okupansinya bisa mencapai 70%,” tutur Albert saat dijumpai Semarangpos.com di Hotel Kesambi Hijau, Semarang, Rabu (29/12/2017).

Pria yang juga menjabat sebagai GM Hotel Pantes Semarang itu menjelaskan tingkat hunian hotel bintang 3 di Semarang memang mengalami peningkatan saat libur panjang, seperti menjelang Tahun Baru saat ini. Kondisi itu tak lain karena banyak tamu yang lebih memilih menginap di hotel bintang tiga dibanding bintang empat maupun bintang lima.

Alasan para tamu, tak lain karena harga hotel bintang tiga yang lebih murah dibanding bintang lima, lokasinya juga tidak jauh dari pusat keramaian perayaan malam Tahun Baru.

“Sekarang orang yang datang ke Semarang untuk Tahun Baru tentunya tak hanya ingin tidur di hotel saja. Mereka juga ingin keluar menikmati malam pergantian tahun. Jadi, mereka memilih menginap di hotel yang harganya lebih murah, sekitar Rp300.000 per malam dibanding yang Rp1 jutaan. Yang penting hotelnya tetap nyaman untuk menginap,” beber Albert.

Senada juga disampaikan GM Hotel Puri Garden, Darma Ginting. Pria asal Medan itu mengaku hotelnya mulai dibanjiri pengunjung menjelang libur panjang Tahun Baru. Kebanyakan tamunya merupakan pelancong dari luar Kota Semarang yang ingin merayakan malam pergantian Tahun Baru di Pantai Marina.

“Bagi kami [pelaku industri perhotelan] tingkat okupansi itu sangat terpengaruh atau depend event activity. Jadi kalau ada event yang dekat dengan hotel kami, ya pasti ramai. Kebetulan hotel saya dekat dengan Pantai Marina dan juga PRPP Semarang yang menjadi salah satu pusat perayaan malam Tahun Baru. Jadi ramai,” beber Ginting.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya