Grobogan (Solopos.com) – Minimnya stok darah selama bulan Puasa akibat sepinya pendonor membuat PMI Kabupaten Grobogan harus melakukan sejumlah terobosoan untuk mengejar stok darah.
DONOR DARAH -- Petugas PMI Grobogan melayani kegiatan pendonoran darah yang sdiikuti para anggota Polres Grobogan, Selasa (21/6/2011). (JIBI/SOLOPOS/ Arif Fajar S)
Menurut Henny, di hari biasa selain bulan Puasa, kebutuhan darah untuk melayani permintaan masyarakat mencapai 25 hingga 50 kantong darah. Jumlah ini bisa tercukupi dengan warga yang mendonorkan darahnya ke PMI.
“Tetapi selama bulan Puasa meski permintaan masyarakat turun sekitar 20 persen namun jumlah pendonornya hampir tidak ada. Untuk itu kita harus mencari cara yang tepat untuk mencukupi permintaan darah selama Puasa itu,” paparnya. Seperti kegiatan di Mapolres Grobogan, lanjut Henny, merupakan salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan darah di hari biasa juga untuk persiapan stok darah selama Puasa.
“Selain itu, kami juga akan menggelar kegiatan ‘Gebyar donor darah sukarela’, yang akan dilaksanakan selama 10 hari sejak 18-28 Juli 2011 dengan target 1.000 kantong darah. Kami berharap masyarakat dari berbagai kalangan bisa berpartisipasi dalam kegiatan ini,” tandas Henny.
Terpisah Kapolres Grobogan AKBP Y Ragil Heru Susanto SIK melalui Humas Polres Grobogan AKP Ngadiyo mengatakan, kegiatan donor darah tersebut merupakan salah satu kegiatan menyambut HUT ke-65 Bhayangkara. Selain kegiatan donor darah, lanjutnya, juga dilaksanakan kegiatan lain seperti sunatan missal, pembuatan zebra cross, perbaikan rambu-rambu dan penambalan jalan berlubang di Jalan Gajah Mada.
“Kegiatan donor darah diikuti sekitar lebih dari 200 orang terdiri dari anggota Polres Grobogan dan istri serta keluarga. Kegiatan ini merupakan agenda tahunan setiap HUT Bhayangkara,” tegasnya.
rif
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
