SOLOPOS.COM - Lapak PKL kuliner di sebelah utara Stadion Manahan. (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/SOLOPOS)

Solopos.com, SOLO — Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Solo memberi batas waktu pedagang kaki lima (PKL) sekitar Stadion Manahan untuk pindah dari area tersebut pada 1 Januari 2021.

Warga Lereng Merapi Mulai Jual Sapi ke Pasar di Sukoharjo, Langsung Bikin Harga Drop

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Batas tersebut diberikan agar pedagang memiliki kelonggaran untuk berjualan hingga penataan dan pembersihan area menjelang Piala Dunia U-20 2021 dimulai. Kepala Disdag Solo, Heru Sunardi mengatakan Surat Edaran (SE) terkait keputusan tersebut segera disampaikan kepada 132 pedagang

“Kemarin sudah minta tanda tangan Pak Sekda tinggal menunggu turun. Kami memberi kelonggaran dengan berbagai pertimbangan bukan 1 Desember 2020 tapi 1 Januari 2021,” kata dia, saat dihubungi Solopos.com, Selasa (24/11/2020).

Ihwal usulan pedagang bisa kembali berjualan di lokasi yang sama pasca berlangsungnya Piala Dunia, Heru menyebut keputusan itu belum pasti. Namun, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) mengusulkan agar sekitaran Stadion Manahan tetap steril seperti Gelora Bung Karno (GBK).

Boyolali Kembali ke Zona Oranye Covid-19, Protokol Kesehatan di Lingkungan Keluarga Harus Diperhatikan

Stadion tersebut bakal menjadi venue berbagai gelaran nasional maupun internasional sehingga area sekitar sebaiknya steril. “Artinya ada potensi tidak diizinkan kembali berjualan di Selter Manahan lagi. Daripada setiap event internasional digelar harus steril, PKL harus pergi lagi, diusulkan untuk steril terus. Solusinya, pedagang harus pindah ke lokasi lain,” jelas Heru.

Masih Diperbincangkan

Pemilihan lokasi bagi ratusan pedagang tersebut masih diperbincangkan bersama Paguyuban Gotong Royong (Selter Barat Stadion Manahan) dan Guyub Rukun (Selter Timur Manahan). Kendati begitu, keputusan tersebut bisa berubah karena baru rekomendasi awal Dispora.

Rekomendasi tersebut sekaligus menggugurkan rencana pembangunan selter tingkat pengganti selter yang ada saat ini. “Kami diskusikan dalam rapat tersebut. Kami tetap akan carikan solusi ke depan,” ungkapnya.

Ketua Paguyuban PKL Gotong Royong Manahan Koko Kuncoro mengaku sudah menerima informasi soal tenggat kepindahan pada 31 Desember. Namun, pedagang menolak berjualan sementara di lokasi yang ditawarkan Pemkot karena tidak memenuhi syarat.

Mabuk Ciu, 3 Pemuda Danukusuman Solo Nekat Mengeroyok Kurir

“Sebenarnya mau ditempatkan di Galabo di Jebres, Mojosongo tapi kami menolak. Kami ingin libur dulu saja karena tempat jualan itu tidak layak,” katanya. Pedagang masih menginginkan kembali berjualan di Selter Manahan setelah gelaran piala dunia U-21 selesai. Pihaknya sudah bersurat kepada Walikota dan DPRD.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya