SOLOPOS.COM - Suharti, pedagang di Pasar Beringharjo menjual beras mulai kualitas medium sampai premium, Selasa (25/7/2017). (Bernadheta Dian Saraswati/JIBI/Harian Jogja)

Menjelang pergantian tahun 2017, stok dan harga beras di provinsi DIY cukup dan harga stabil

 
Harianjogja.com, JOGJA– Beras merupakan pangan pokok utama di Indonesia, sehingga keberadaannya sangat penting, baik dari sisi ekonomi maupun sosial. Terjadinya fluktuasi harga beras akan berdampak langsung terhadap kesejahteraan petani dan masyarakat.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Menjelang pergantian tahun 2017, stok dan harga beras di provinsi DIY cukup dan harga stabil, hal ini bisa dilihat dari data ketersediaan beras mencapai 563 ribu ton, dan jika kebutuhan konsumsi rumah tangga mencapai 352.000 ton dengan konsumsi 93 kg/kapita/tahun, maka diperoleh surplus sebanyak 156.000 ton.

Sedangkan data harga pangan di pasar Beringharjo minggu ini adalah beras medium Rp9.400/kg,  daging sapi Rp115.000/kg, daging ayam Rp33.000/kg, telur ayam Rp24.500/kg, cabe merah keriting dan besar Rp38.000 kg, dan bawang merah Rp17.000/kg dan bawang putih Rp20.000/kg dan gula pasir Rp11.400/kg.

“Dari pemantauan yang kita lakukan pagi ini, stok cukup dan harga pangan aman terkendali,” kata Kepala Pusat Distribusi dan Kerawanan Pangan, Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, saat meninjau pasar Beringharjo, Yogyakarta, Jumat (29/12/2017).

“Beberapa harga pangan, memasuki tahun 2018, stok akan bertambah karena panen dimana-mana, harga tentu akan lebih stabil, bahkan cenderung turun,” tambah Riwantoro.

Dari transaksi perdagangan di pasar Beringharjo, menurut Sumarno (Lurah Pasar), permintaan konsumen terhadap bahan pangan mengalami sedikit lonjakan beberapa minggu lalu, namun saat ini sudah mulai stabil seperti biasa.

“Kalau satu dua minggu lalu harga agak sedikit bergerak naik, karena ada kenaikan permintaan beberapa bahan pangan seperti beras, daging ayam, telur dan cabe,” kata Sumarno. “Namun saat ini sudah mulai stabil dan biasa lagi. Apalagi nanti saat panen pada pebruari – Maret” tambahnya.

“Khusus mengenai beras, kami mampu mencukupi dari daerah sendiri, bahkan setiap tahunnya mengalami surplus,” kata Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Provinsi Yogyakarta Arofah Noor Indriani.

“Kalau masalah harga pangan, rekatif stabil dan terkendali, karena kami selalu melakukan pemantauan dengan instansi terkait,” jelas Arofah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya