SOLOPOS.COM - Pagar pembatas proyek rehabilitasi Pasar Legi, Solo, terlihat sudah dibongkar, Minggu (28/11/2021). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Peresmian Pasar Legi Solo sudah ditetapkan tanggalnya yakni 20 Januari 2022 alias sepekan lagi. Belum ada kepastian siapa yang akan meresmikan bangunan baru pasar yang terbakar hebat pada akhir 2018 lalu itu.

Pengamat ekonomi Universitas Sebelas Maret (UNS), Lukman Hakim, mengatakan setiap pembangunan diharapkan dapat mendorong tumbuhnya perekonomian masyarakat. Termasuk dalam upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Solo dalam menata pasar tradisional.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Pasar Legi versi baru pun diharapkan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat. “Harapannya seperti itu, pembangunan dilakukan, ekonomi tumbuh,” katanya saat diwawancarai Solopos.com, Kamis (13/1/2022).

Baca Juga: Tangga Pasar Legi Solo Terlalu Tinggi? Gibran: Masih Sesuai Standar

Namun, Lukman mengatakan ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk mendukung harapan itu. Ia mengatakan Pemkot Solo mestinya juga sudah menjalankan hal tersebut sebelum peresmian Pasar Legi. Misalnya dengan memprioritaskan pedagang lama dalam penempatan pedagang ke pasar yang baru.

Perencanaan pembangunan pasar dengan memperhatikan kebutuhan warga pasar juga perlu dilakukan. Agar ketika pasar jadi, tidak ada persoalan-persoalan yang menjadikan fungsi bangunan pasar tidak optimal.

Tak lupa, Lukman mengingatkan persoalan klasik yang hampir selalu muncul di pasar yang baru direvitalisasi, terutama jika pasar itu dibangun lebih dari satu lantai. Menurut Lukman, persoalan klasik yang kerap muncul di dalam penataan pasar adalah keberadaan lantai atas.

Baca Juga: Pasar Legi Solo Diresmikan 20 Januari, Presiden Jokowi Hadir?

Pedagang Tidak Mau Menempati

Misalnya kurang optimalnya lantai atas karena pedagang tidak mau menempati. Menurutnya hal itu dapat diantisipasi ketika dalam perencanaan melibatkan semua stakeholders, termasuk warga pasar. “Dalam pembangunan, penting adanya survei [lapangan], survei pelaku pedagang dan melibatkan semua stakeholders,” katanya.

Sementara untuk Pasar Legi Solo, meski ada pedagang yang ditempatkan di lantai atas, dengan adanya lokasi parkir pengunjung yang masih satu lantai diharapkan operasional pedagang di lantai II tetap bisa berjalan optimal setelah peresmian nanti.

Seperti diketahui, Pasar Legi Solo dibangun menjadi tiga lantai, yakni lantai semi basement, lantai dasar, dan lantai atap. Lantai semi basement terdiri atas empat blok untuk pedagang rambak, pakaian, buah, sayur, bumbu dan hasil bumi, empon-empon, daging, arang, garam, kolang, kaling, tepung, dan tempe.

Baca Juga: Belum Pindah, Pedagang Pasar Legi Solo Ngeles Ingin Beri Tahu Pelanggan

Lantai dasar juga terdiri atas empat blok untuk sembako, plastik, kelontong, grabatan, kelapa, dan ikan asin. Sedangkan lantai atap hanya ada satu blok untuk kuliner dan pedagang oprokan.

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka memerintahkan semua pedagang menempati bangunan baru dan tidak ada lagi yang berjualan di pasar darurat per Jumat (14/1/2021). Hal itu agar semua bagian pasar baru itu ramai pembeli.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya