SOLOPOS.COM - Berbagai tokoh lintas agama dan golongan yang mewakili radius pemikiran Ahmad Syafii Ma’arif hadiri Muktamar Pemikiran Ahmad Syafii Maarif, Sabtu (12/11/2022) di Auditorium Mohammad Djasman, Universitas Muhammadiyah Surakarta (Solopos.com/ Tiara Surya Madani).

Solopos.com, SUKOHARJO– Dua tokoh dari Muhammadiyah dan Maarif Institute menyampaikan pemikiran Ahmad Syafii Ma’arif atau Buya Syafii dalam Muktamar Pemikiran Syafii Ma’arif, di Auditorium Mohammad Djasman, Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Sabtu (12/11/2022) .

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir, mengingatkan terkait hadirnya perempuan Indonesia dalam kebangkitan nasional menuju Indonesia merdeka melalui kongres perempuan pertama.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kongres perempuan itu bukan hanya tentang kebangkitan Indonesia, namun juga untuk Indonesia Merdeka,” kata Haedar.

Ekspedisi Mudik 2024

Ia memiliki pandangan bahwa berpandangan kritis terhadap sila ke-4 Pancasila telah terjadi dekonstruksi pasca reformasi, baik dalam pemikiran maupun praktik.

“Intinya, sebenarnya amandemen UUD 1945 dalam konteks sila ke-4 itu sudah menghapus sila ke-4,” lanjut Haedar.

Dewan Pembina Maarif Institute, Fajar Riza Ul Haq, mengatakan pemikiran bermuhammadiyah bagi Buya Syafii Ma’arif adalah berkemajuan, yang selaras dengan risalah Islam pada salah satu spiritnya, yaitu Islam adalah jiwa kemajuan.

“Saya melihat dan menyaksikan nilai berkemajuan itulah yang tergambar dalam kehidupan Ahmad Syafii Maarif, baik dalam tulisan-tulisannya, perilakunya, dan juga sisi keluasan pergaulannya,” kata Fajar.

Muktamar Pemikiran Ahmad Syafii Ma’arif diikuti 100 peserta dari lintas agama dan golongan yang mewakili radius pemikiran Ahmad Syafii Ma’arif.

Direktur Eksekutif Ma’arif Institute, Rohim Ghazali, mengatakan, acara tersebut juga dihadiri oleh tokoh-tokoh lintas agama lokal.

Ia juga menyampaikan kegiatan Mukatamar Pemikiran Ahmad Syafii Maarif merupakan salah satu rangkaian dari Festival Pemikiran Ahmad Syafii Maarif.

Ahmad Syafii Ma’arif merupakan tokoh Muhammadiyah yang telah meninggal dunia pada Mei 2022 lalu, namun banyak kalangan menginginkan pemikiran dan gagasannya untuk terus disebarluaskan.

Pemikiran tersebut bertujuan menyadarkan masyarakat bahwa Indonesia terdiri dari berbagai macam suku, agama, serta kelompok kepentingan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya