SOLOPOS.COM - Rapat Koordinasi Lintas Sektoral Kesiapan Pemerintah Kabupaten Grobogan Menghadapi Hari Raya Idulfitri 2022/1443H, di ruang rapat wakil bupati, Selasa (12/4/2022). (Solopos/Arif Fajar S)

Solopos.com, PURWODADI — Persoalan minyak goreng menjadi poin penting dalam Rapat Koordinasi Lintas Sektoral Kesiapan Pemerintah Kabupaten Grobogan Menghadapi Hari Raya Idulfitri 2022/1443H, yang digelar di ruang rapat Wakil Bupati Grobogan, Selasa (12/4/2022).

Rakor dipimpin langsung oleh Bupati Grobogan Sri Sumarni, dihadiri Wabup Grobogan Bambang Pujiyanto, Wakapolres Grobogan Kompol Samsu Wirman, perwakilan Kodim 0717/Grobogan, Sekda Moh Sumarsono, Kepala Bappeda Anang Armunanto dan kepala OPD terkait. Rapat digelar secara offline dan online.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Selain membahas minyak goreng, dalam kesempatan tersebut juga Bupati menerima laporan mengenai progres perbaikan jalan penghubung Gubug-Kedungjati, persiapan pospam lebaran, hingga stok darah di PMI Grobogan.

Baca juga: Inkoppas Minta Dilibatkan Distribusi Migor, Begini Alasannya

“Saya minta Dinas Perindustrian dan Perdagangan [Disperindag] harus turun ke bawah melihat kondisi di lapangan, karena harga minyak goreng terlalu jauh. Minyak goreng curah harganya Rp14.000 per liter atau Rp15.500 per kilogram, tapi di pasaran bisa sampai Rp19.000 hingga Rp20.000,” kata Bupati.

Menurut Bupati dengan harga di pasaran tersebut jelas sudah melebihi ketentuan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh pemerintah. Memang mengenai minyak goreng merupakan isu nasional atau tidak hanya di Grobogan saja.

“Kendati demikian Disperindag Grobogan tetap harus turun untuk memantau ketersediaan dan harga minyak goreng. Agar kebutuhan di masyarakat tercukupi apalagi menjelang Lebaran,” saran Bupati.

Baca juga: Puluhan Mahasiswa Demo di DPRD Grobogan, Kreatif Tuliskan Protes

Kepala Disperindang Grobogan Pradana Setyawan mengatakan, sebenarnya untuk ketersediaan minyak goreng di Grobogan tergantung pemasoknya. Saat ini ada tujuh pemasok yang memasok minyak goreng curah ke Grobogan. Hanya saja mereka juga sering terkendala pasokan.

“Agen-agen di Grobogan kesulitan untuk menebus minyak goreng karena ketersediaan terbatas, ini menjadi penyebab harga tinggi. Sedang operasi pasar ada penugasan dari pemerintah untuk tingkat agen dan kios tidak boleh konsumen secara langsung,” jelas Pradana Setyawan akrab disapa Danis.

Untuk mengatasi hal ini Disperindag Grobogan, lanjut Danis, akan menggelar pasar murah dan rencana akan bekerja sama dengan agen dan kios untuk ikut menjual minyak goreng. Tujuannya agar masyarakat tidak perlu panik, karena ada minyak goreng.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya