Solopos.com, MADIUN - Pelatih Persis Solo, Salahudin, ingin meningkatkan kondisi fisik para pemainnya hingga mencapai 90 persen sebelum laga hidup-mati melawan PSIM Jogja pada 21 Oktober 2019 mendatang. Kemampuan fisik diperlukan agar mereka meraih kemenangan secara back to back pada derby Mataram itu.
Pada putaran I Liga 2 Indonesia lalu, Persis sukses mempecundangi PSIM di Stadion Wilis Madiun dengan skor 2-1. Laskar Sambernyawa yang mendapat dukungan penuh para suporter bermain kesetanan dan mampu menguasai jalannya pertandingan.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Hasil laga di penghujung putaran I tersebut sekaligus mengantarkan Persis menjadi pemuncak klasemen Liga 2 wilayah timur. Muh. Sendri Johansah dkk. tentu ingin mengulang momen mengesankan tersebut.
Hanya, pada edisi kedua derbi Mataram musim ini, Persis akan bertindak sebagai tim tamu. Mereka wajib waspada kepada Laskar Naga Biru karena tim tuan rumah jelas mendapatkan sokongan moral dan dukungan langsung suporter yang datang ke Stadion Mandala Krida Jogja.
Persis mungkin memiliki peluang setelah pelatih PSIM, Aji Santoso, mengundurkan diri pada Rabu (9/10/2019). Hanya, pengganti legenda Timnas Indonesia tersebut, Liestiadi, juga tak bisa diremehkan.
Pelatih Persis, Salahudin, menilai kondisi fisik anak-anak asuhnya belum maksimal. “Waktu lawan PSBS Biak, kondisi fisik anak-anak sudah 80 persen. Latihan fisik saya harapkan paling tidak membuat kondisi fisik mereka mencapai 90 persen. Waktu persiapan mepet untuk melawan PSIM,” ujarnya kepada Solopos.com, Jumat (11/10/2019).
Salahidun tak terlalu memikirkan situasi internal PSIM yang melakukan pergantian pelatih. Menurutnya, ia harus mempersiapkan timnya untuk melakoni laga tersebut. “Coach Liestiadi sudah tahu banyak tentang PSIM. Jadi ya tinggal kasih motivasi saja ke pemain. Kami tak terlalu memikirkan itu. Yang jelas kami harus bersiap dan bermain all out,” kata dia.