SOLOPOS.COM - Pengepul bambu, Mulyanto, sedang merapikan bambu miliknya di Desa Kemiri, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten, Sabtu,(6/8/2022). (Solopos.com/Wildan Farih Kurniawan).

Solopos.com, KLATEN – Kenaikan permintaan bambu dalam rangka menyambut Kemerdekaan dirasakan oleh sejumlah penjual dan pengepul bambu di Kabupaten Klaten.

Salah satunya yakni pengepul bambu dari Desa Kemiri, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten, Mulyoto. Ia mengatakan bambu dengan harga paling mahal saat ini yakni bambu petung sekitar Rp60.000 per batang dengan tinggi hingga tujuh meter.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Paling mahal bambu petung Rp60.000 dan harga potongan Rp25.000. Kalau umbul-umbul kecil butuh bambu kecil, untuk tongkat pramuka [juga bambu kecil],” kata Mulyoto saat diwawancara Solopos.com, Sabru (6/8/2022).

Ekspedisi Mudik 2024

Panjang bambu yang digunakan untuk tongkat pramuka biasanya sekitar 160 centimeter dengan harga sekitar Rp10.000. Sementara, bambu untuk umbul-umbul dihargai Rp7.000 per batang.

“Kalau umbul-umbul boleh pendek boleh tinggi, minimal dua meter atau 1,5 meter dengan harga Rp7.000, hanya diameternya juga kecil sekitar lima cm,” kata Mulyoto.

Baca juga: Mau Gelar Tirakatan di Wonogiri? Boleh, Tapi Perhatikan Syarat Ini

Penjualan bambu untuk umbul-umbul biasanya tak hanya di Kecamatan Tulung. Melainkan juga kecamatan lain di wilayah Klaten.

Ia biasanya menjual dengan cara menitipkan ke beberapa toko di wilayah Klaten. Sekali nitip yakni sebanyak 40 batang bambu tinggi maupun pendek. Pada bulan Agustus seperti ini barang dagangannya lebih cepat habis dari biasanya.

Mulyoto mengatakan saat ini pesanan bambu terus naik. Namun, ia justru mengaku kesusahan karena bahan baku yang minim. Saking sulitnya, ia bahkan sampai mencari bahan baku ke keluar daerah Klaten. Upaya tersebut bahkan belum bisa memenuhi permintaan pembeli.

Penjual lain, Baidi mengamini larisnya penjualan bambu jelang Hari Kemerdekaan. Ia menambahkan penjualan bambu bisa sampai ke luar Kecamatan Tulung.

Bahkan, Baidi bisa menjualnya hingga ke Salatiga, Ungaran, Semarang, dan Sukoharjo. Tak hanya untuk kegiatan Agustusan, bambu tersebut juga digunakan untuk proyek pembangunan.

Baca juga: Wow! Warga Sukoharjo Jahit Bendera Raksasa, Panjangnya 4 Kali Mobil Avanza

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya