Solopos.com, SRAGEN--Menjelang Hari Ulang Tahun (HUT) ke-76 Kemerdekaan RI, Polres Sragen menggenjot vaksinasi di Bumi Sukowati dengan membuat program vaksinasi massal dengan nama Vaksin Merdeka.
Selama tiga hari, tercatat ada 2.570 orang yang sudah divaksin. Mereka berasal dari kalangan pendekar perguruan silat, santri pondok pesantren, karyawan perusahaan, dan buruh.
Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah
Kapolres Sragen AKBP Yuswanto Ardi melalui Kabag Sumda Polres Sragen Kompol Muryati saat dihubungi Solopos, Selasa (10/8/2021), menyampaikan vaksinasi pada pekan pertama dilaksanakan tiga hari, yakni Kamis-Sabtu (6-7/8/2021). Dia melanjutkan program vaksin merdeka candi selama tiga hari itu menyasar 2.570 orang.
Baca Juga: Angka Kasus Positif Corona Turun, PPKM Sragen Segera Turun ke Level 3?
Animo Warga Tinggi
Dia menjelaskan dalam sehari petugas vaksinator melayani sebanyak 640 orang sampai 1.000 orang. “Vaksinasi Merdeka Candi itu akan terus berlangsung sampai hari H HUT Kemerdekaan, yakni 17 Agustus 2021 besok. Kami tidak punya target tertentu tetapi begitu ada perintah vaksin langsung disuntikan. Animo masyarakat tinggi. Pada hari pertama ada 890 orang, hari kedua ada 640 orang, dan hari ketiga tertinggi sampai 1.000 orang,” ujar Muryati.
Dia menerangkan Program Vaksin Merdeka Candi menyasar warga yang berumur 18 tahun ke atas. Dia melanjutkan mereka dari pendekar perguruan pencak silat, santri ponpes, karyawan perusahaan, dan buruh.
Dia mengungkapkan untuk vaksin pekan kedua dimulai Rabu (11/8/2021) dengan target sasaran sebanyak 1.500–an orang. “Pada pekan kedua ini dilaksanakan dari Rabu sampai Sabtu besok. Untuk pekan ketiga belim ada perintah dari pusat,” ujarnya.
Baca Juga: Termasuk Bupati, 3.780 Nakes Sragen Disuntik Vaksin Moderna untuk Booster Imun
Muryati menjelaskan jenis vaksin pada pekan pertama menggunakan Sinovac namun pada pekan kedua sudah menggunakan vaksin astrazeneca. Dia mengatakan semua vaksin itu merupakan vaksin dosis pertama.
Dalam pelaksanaan vaksin, terang dia, melibatkan 55 personel, baik tenaga kesehatan (nakes) maupun non nakes.
“Para petugas itu terdiri atas personel Bhayangkari empat orang, dari Seksi Kesehatan ada 16 orang, sukarelawan sebanyak 30 orang, dan personel teknis sebanyak lima orang. Permintaan masyarakat, ujarnya, sangat tinggi karena mereka membutuhkan.