SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

MUNICH–Memiliki semua komposisi yang dibutuhkan, duel antara Bayern Munich dan Real Madrid di leg pertama semifinal Liga Champions di Allianz Arena, Rabu (18/4/2012) dini hari WIB, akan lebih condong menjadi ajang  unjuk kecerdikan meracik strategi.

Secara komposisi tim, baik Bayern maupun Madrid sama-sama dihuni skuat hebat. Lini per lini dihuni pemain kelas dunia. Di pucuk pimpinan tim, kedua klub raksasa Eropa ini juga dikendalikan oleh pelatih yang sama-sama pernah mencicipi manisnya gelar Eropa.

Promosi Riwayat Banjir di Semarang Sejak Zaman Belanda

Pelatih Real Madrid, Jose Mourinho pernah memenangi Liga Champions bersama FC Porto dan Inter Milan, di mana gelar terakhir datang saat Mourinho memimpin Inter mengalahkan Bayern di final Liga Champions 2010. Tak banyak pelatih diusia Mourinho yang sukses memimpin tim berbeda untuk memenangi kompetisi Eropa.

Namun pelatih Bayern, Jupp Heynckes juga berpengalaman mengomando tim memenangi trofi Eropa. Dan itu terjadi ketika pelatih 66 tahun itu membawa Madrid menjadi kampiun Liga Champions 1997/1998 setelah menumbangkan Juventus 1-0 di final. Istimewanya, itu merupakan kemenangan yang mengakhiri paceklik gelar Madrid di kompetisi Eropa lebih dari 30 tahun.

Heynckes menyuarakan opini Bayern merupakan satu di antara tiga klub teratas di Eropa di bawah Barcelona dan Madrid. “Barcelona merupakan favorit tertinggi di Liga Champions. Kemudian ada Real Madrid dan kami di belakang mereka. Bayern merupakan satu di antara tiga tim terbaik di Eropa,” ujar Heynckes kepada Kicker seperti dilansir goal.com, Senin (16/4/2012).

“Real Madrid memiliki mesin serangan dengan kekuatan luar biasa di lini depan. Madrid memiliki serangan murni. Mereka tim yang cukup berbeda dari era Galacticos. Semua orang berpikir mengenai tim yang sekarang,” imbuh Heynckes.

The Bavarians, julukan Bayern, yang hampir pasti terlempar dari perburuan gelar juara Bundesliga setelah hanya mengoleksi satu poin dari dua pertandingan terakhir di liga, sekarang hanya bergantung pada Liga Champions dan DFB Pokal atau Piala Jerman untuk mendatangkan gelar di musim ini.

Karena itulah, Heynckes mengaku tekanan menghadapi Madrid cukup besar. “Tekanan tidak akan lebih besar lagi. Kami akan mengubah hal-hal itu,” ujarnya.

Agar bisa menurunkan skuat terbaiknya, Heynckes membangkucadangkan sejumlah pemain bintang seperti kapten Philipp Lahm, gelandang Thomas Mueller, pemain sayap Franck Ribery dan striker Mario Gomez saat Bayern bermain imbang tanpa gol lawan Mainz, akhir pekan kemarin.

Posisi Los Blancos, julukan Madrid, di liga lebih baik jika dibandingkan Bayern. Madrid masih nyaman di puncak klasemen La Liga dengan keunggulan empat poin atas seteru klasik, Barcelona. Kemenangan 3-1 atas Sporting Gijon di akhir pekan kemarin memanasi mesin Madrid menjelang lawatan ke Jerman, di mana Cristiano Ronaldo memecahkan rekornya di musim lalu dengan mengemas 41 gol.

“Sejarah memperlihatkan baik Real Madrid dan Bayern memenangi Liga Champions setelah saling mengeliminasi di semifinal sebelumnya. Di sanalah kami ingin berada dan pertandingan akan menegangkan, tapi siapa yang tahu bagaimana pemenangnya akan bermain di final? Liga Champions selalu menjadi turnamen yang paling menarik dan memenangi gelar ke-10 bagi klub akan penting, jadi kami fokus menjadi bagian semua itu,” ujar gelandang Madir, Xabi Alonso dilansir espnstar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya