SOLOPOS.COM - Kementerian PUPR tengah membangun jalan sepanjang 25 km menghubungkan Labuan Bajo - Tana Mori NTT sebagai persiapan ASEAn Summit 2023. (Solopos.com-Kementerian PUPR)

Solopos.com, LABUAN BAJO – Indonesia akan jadi tuan rumah ASEAN Summit 2023. Untuk itu Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau Kementerian PUPR tengah menyelesaikan peningkatan dan pembangunan jalan baru dari Labuan Bajo menuju Tana Mori sepanjang 25 km.

Dukungan infrastruktur jalan dan jembatan bertujuan untuk memperlancar konektivitas Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Labuan Bajo – Tana Mori, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sebagai lokasi ASEAN Summit 2023.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, peningkatan aksesibilitas serta konektivitas jaringan infrastruktur jalan dan jembatan untuk memberikan kelancaran. Dan keselamatan, keamanan, juga kenyamanan para pengguna jalan.

“Saya ingin pembangunan jalan menuju Tana Mori bisa dipercepat penyelesaiannya karena jalan ini akan memberikan manfaat yang sangat besar. Akses jalan yang semakin baik juga akan menunjang perekonomian masyarakat di kawasan sekitar dengan bangkitnya sektor pariwisata,” kata Menteri Basuki.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca juga: Kementerian PUPR Sulap Kawasan Sungai Gajah Wong Jadi Tempat Wisata

Program peningkatan dan pembangunan jalan Labuan Bajo menuju Tana Mori sepanjang 25 km dimulai pada Januari 2022 dengan lebar 7 meter, 2 lajur, 2 arah dan row 23 meter sesuai standar internasional. Pengerjaannya dibagi menjadi 5 segmen berupa pembangunan dan peningkatan 25 km jalan dan empat jembatan sepanjang 175 meter.

Segmen 1 peningkatan struktur Jalan Labuan Bajo – Simpang Nalis sepanjang 6.15 km (STA 0+00 – STA 6.150) serta Jembatan Nanganae dan Jembatan Wae Mburak, segmen 2 pembangunan Jalan Simpang Nalis – Simpang Kenari sepanjang 6.50 km (STA 6+150 – STA 12.650).

Segmen 3 pembangunan Jalan Simpang Kenari – Warloka sepanjang 5.10 km (STA 12.650 – STA 17.750) dan Jembatan Wae Kenari. Segmen 4 pembangunan Jalan Warloka – Simpang Tana Mori sepanjang 4.25 km (STA 17.750 – STA 22.00) dan pembangunan Jembatan Soknar. Kemudian segmen 5 meliputi peningkatan Jalan Simpang Tana Mori menuju Desa Golomori sepanjang 3 km (STA 22.00 – STA 25.00).

Baca juga: Karena Sebab Ini DPR Percepat Pembahasan 6 RUU tentang Provinsi

Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional ( BPJN ) NTT Agustinus Juknianto menyampaikan, bahwa jalan Labuan Bajo – Tana Mori juga dilakukan penanganan lereng di atas 5 meter menggunakan selimut pelindung erosi dengan vegetasi jenis Legume Cover Crops (LCC). Selain itu juga penanaman pohon sepanjang jalan dengan tanaman perdu seperti bougenvil di pulau yang berada di pertigaan.

Hingga Februari 2022 progres sudah mencapai 5,8% dan ditargetkan selesai pada akhir 2022. Diharapkan setelah ruas jalan ini terhubung, nantinya Labuan Bajo – Tana Mori dapat ditempuh hanya sekitar 1 jam. Dengan waktu tempuh yang efisien dan memperbanyak aksesibilitas ke destinasi wisata di Labuan Bajo memberikan wisatawan pilihan jalur transportasi.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya