Solopos.com, SOLO — Pura Mangkunegaran Solo bagi sebagian orang merupakan misteri. Banyak yang tidak tahu apa saja yang ada di balik dinding pura yang luas tersebut.
Untuk itu lah, komunitas pencinta sejarah, Solo Societeit, mengadakan kegiatan jelajah Pura Mankunegaran dengan tema Harta Karun Praja Mangkunegaran yang diikuti peserta umum dari berbagai daerah, Minggu (27/3/2022).
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Para peserta diajak menjelajah spot-spot menarik dan tersembunyi di Kompleks Pura Mangkunegaran. Ketua Komunitas Solo Societeit, Dani Saptoni, menjelaskan kegiatan rutin yang diadakan satu pekan sekali ini berfokus pada pengenalan sejarah Pura Mangkunegaran dan spot-spot penting dan menarik yang belum banyak orang mengetahuimya.
Baca Juga: MN X Ingin Pamedan Pura Mangkunegaran Jadi Ruang Aktivitas Publik
“Jadi kami berusaha membumikan sejarah dan menampilkan kisah-kisah tersembunyi Mangkunegaran yang bisa kami aktualisasi secara kontekstual dengan kondisi zaman sekarang,” katanya kepada Solopos.com, Minggu (27/3/2022).
Dani mengharapkan dengan adanya kegiatan dari Solo Societeit ini anak muda bisa mengambil nilai-nilai luhur dari Pura Mangkunegaran Solp. “Sasarannya secara umum, terutama untuk anak-anak muda agar mereka bisa mengambil nilai-nilai luhur khususnya tentang sejarah dari Pura Mangkunegaran itu sendiri,” ucapnya.
Rumah Keluarga Kerajaan
Sembilan anggota Solo Societeit memfasilitasi 30 peserta dengan memandu dan menceritakan setiap titik lokasi di Pura Mangkunegaran yang dikunjungi. Peserta berjalan kaki mengelilingi Pura Mangkunegaran, dimulai dari Masjid Al-Wustho hingga masuk lewat pintu belakang bangunan Kavallerie-Artillerie.
Baca Juga: Sambut Ramadan & G20, Gibran-Bhre Bersihkan Pamedan Pura Mangkunegaran
Selanjutnya peserta dipandu oleh guide dari Mangkunegaran, Aji, untuk menjelaskan asal-usul setiap benda dan fungsi ruangan di Dalem Mangkunegaran. Aji mengatakan Pura Mangkunegaran Solo adalah rumah keluarga kerajaan yang mempersilakan masyarakat umum mengunjunginya sekaligus memperkenalkan budaya Jawa.
“Tempat ini bukan seperti tempat wisata biasa yang bisa swafoto sepuasnya, tetapi konsepnya keluarga ini [Mangkunegaran] ingin memperkenalkan budaya Jawa kepada masyarakat luas. Maka dari itu ada beberapa aturan dan batasannya,” katanya saat mengawali tour guide di Pamedan Mangkunegaran.
Aturan dan batasan yang harus ditaati peserta Solo Societeit yakni saat memasuki pendapa harus melepas alas kaki, dan tidak boleh merekam ataupun mengambil gambar saat memasuki museum Mangkunegaran.
Baca Juga: Manuskrip Tertua Mangkunegaran Solo Berisi Kisah Adam & Raja-Raja Jawa
Museum Mangkunegaran
“Wisatawan tidak diperkenankan mengambil gambar maupun video saat memasuki museun Mangkunegaran, karena dikhawatirkan akan yang membuat duplikat benda di museum ini,” ungkapnya.
Salah satu peserta, Fitri, mengatakan kegiatan ini selain menjadi wisata, juga sebagai edukasi khususnya sejarah. “Sangat bagus untuk menambah wawasan, ilmunya dapat, wisatanya juga dapat,” katanya saat berbincang dengan Solopos.com
Peserta lain, Wisnu, mengatakan kegiatan ini cocok untuk anak muda khususnya yang bosan dengan mata pelajaran sejarah, dengan melihat dan dijelaskan langsung akan jauh lebih mudah dipahami.
Baca Juga: Solo Siapkan Royal Dinner G20 di Pura Mangkunegaran, Ini Suguhannya
“Kadang anak sekolah kurang menyukai pelajaran sejarah karena membosankan hanya membaca dari internet maupun buku, tapi kegiatan ini menjadi alternatif untuk belajar sejarah khususnya di Kota Solo,” ujarnya.
Setelah selesai mengunjungi beberapa spot di Pura Mangkunegaran, tim Solo Societeit menggelar sesi diskusi bersama dengan guide untuk menanyakan beberapa hal yang masih belum dipahami, agar tidak ada rasa penasaran dari para peserta.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
