SOLOPOS.COM - Sejumlah mahasiswa penerima beasiswa program Pemkab Wonogiri mengurus administrasi di layanan keliling Bank Jateng Wonogiri di halaman Setda Wonogiri, Desember 2020 lalu. (Solopos.com/dok/Rudi Hartono)

Solopos.com, WONOGIRI—Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, menegaskan program pemberian beasiswa bagi mahasiswa berprestasi dilanjutkan tahun ini. Kuota penerima mahasiswa dari keluarga kurang mampu akan diperbanyak.

Joko Sutopo melanjutkan program karena mahasiswa penerima beasiswa sudah memberi kontribusi yang berdampak positif bagi warga dan pembangunan daerah. Tahun lalu Bupati mengancam akan menghentikan program jika mahasiswa penerima beasiswa tak memberi kontribusi nyata.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sebelumnya, pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (DKOP) Wonogiri, F.X. Pranata, mengisyaratkan program beasiswa bakal direalisasikan tahun ini. Saat itu dia masih menunggu petunjuk Bupati lebih lanjut.

Baca Juga: Uji Petik Swab Antigen di Sekolah Bakal Digelar Rutin Setiap Bulan

Bupati saat ditemui wartawan di Sekretariat Daerah (Setda) Wonogiri, Senin (27/9/2021), menyampaikan anggaran program beasiswa sudah disiapkan. Anggaran program tahun ini Rp5 miliar-Rp6 miliar dengan alokasi Rp12 juta/penerima atau sama dengan alokasi pada tahun-tahun sebelumnya.

Kuota penerima direncanakan 620 penerima. Kuota itu belum termasuk kuota untuk penerima beasiswa lanjutan. Penerima beasiswa pada 2020 sebanyak 600 mahasiswa.

Sesuai ketentuan, mahasiswa yang menerima beasiswa pada 2020 bisa kembali menerima pada program selanjutnya selama masih memenuhi syarat.  Penentuan penerima beasiswa lanjutan berdasar hasil verifikasi pihak terkait.

Baca Juga: Edarkan Sabu-Sabu, Emak-Emak dengan Tiga Anak Dibekuk

 

Kontribusi  Nyata

“Berapa pun anggaran untuk mencerdaskan anak bangsa bagi saya enggak masalah. Kalau anggarannya Rp10 miliar pun bukan jadi persoalan. Pendaftaran program mungkin bisa dimulai Oktober mendatang. Kuota untuk mahasiswa dari keluarga kurang mampu akan diperbanyak,” ucap lelaki yang akrab disapa Jekek itu.

Dari jumlah kuota penerima baru dan nilai beasiswa tersebut dapat diketahui estimasi kebutuhan anggaran setidaknya Rp7,44 miliar. Anggaran itu belum termasuk dana untuk opersional proses pendaftar dan seleksi yang dilakukan pihak ketiga.

Bupati mengatakan dilanjutkannya program beasiswa tahun ini tak terlepas dari usaha mahasiswa penerima beasiswa progaram sebelumnya dalam memenuhi tantangan. Dia menilai setelah diberi peringatan keras mereka yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Berprestasi (Imapres) itu mampu memberi kontribusi nyata.

Baca Juga: Untung Rp28 Juta/Bulan dari Tembakau Gorilla, Warga Ngawen Diringkus

Mereka secara terorganisasi terlibat langsung dalam program yang dijalankan organisasi perangkat daerah (OPD) maupun pemerintah desa, seperti verifikasi dan validasi data warga miskin yang merupakan program Dinas Sosial (Dinsos), pemutakhiran data berbasis Program Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) desa yang dijalankan seluruh pemeritnah desa, membantu dalam proses vaksinasi di berbagai tempat, dan kegiatan lainnya.

“Kalau saya lihat peran mereka sudah cukup luar biasa. Mereka juga mewarnai kegiatan sosial di lingkungan masing-masing. Dengan demikian kami tetap bertanggung jawab untuk melanjutkan program beasiswa bagi mahasiswa berprestasi,” ulas Bupati.

Terkait dengan proses pendaftaran dan seleksi di masa pandemi Covid-19 ini, Bupati menuturkan mekanismenya akan disesuaikan. Ada tim dari Imapres yang membuat aplikasi untuk keperluan verifikasi awal.

Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 di Klaten Meningkat, Optimistis Tembus 70%

 

Apresiasi

Dia mengapresiasi penemuan tersebut. Pemkab masih akan merumuskan mekanisme pendaftaran dan seleksi lebih lanjut.

Ketua Imapres Wonogiri, Abimanyu Arya Ramadhan, menyatakan anggota Imapres yang tersebar di berbagai kecamatan aktif bergiatan. Selain terlibat di kegiatan yang dilaksanakan OPD, belum lama ini Imapres menggelar kegiatan secara mandiri, yakni memfasilitasi 1.385 pelaku usaha mikro dalam mengurus izin di OPD terkait. Pendataan dilakukan anggota Imapres dari pintu ke pintu.

Tahun lalu Bupati mengaku sengaja membuat para mahasiswa penerima beasiswa 2020 resah, agar mereka mengubah pola pikir bahwa program ini digulirkan bukan sekadar menjadi solusi masalah pembiayaan perkuliahan. Mereka juga harus berkontribusi nyata yang berdampak positif bagi masyarakat dan daerah.

Baca Juga: Sidak Proyek Kantor BPBD, Wabup Klaten Peringatkan Kontraktor!

Jika mereka dapat menjawab tantangan, Bupati akan melanjutkan program. Sebaliknya, apabila mereka tak merespons dia akan menghentikan program.

 

Program Beasiswa untuk Mahasiswa Berprestasi Wonogiri

Realisasi sejak 2016

Program 2016-2020 dijalankan Disdikbud

Mulai 2021 dijalankan DKOP

 

Realisasi Beasiswa 2016-2020

2016 (khusus bagi mahasiswa dari keluarga miskin)

166 mahasiswa, anggaran Rp2 miliar

 



2017 (khusus bagi mahasiswa dari keluarga miskin)

136 mahasiswa, anggaran Rp2,5 miliar

 

2018 (umum)

162 mahasiswa, anggaran Rp2,162 miliar

 

2019 (umum)

461 mahasiswa, meliputi

145 mahasiswa penerima program 2018 (lanjutan)



Kuota tambahan 316 mahasiswa penerima baru

Anggaran Rp5,82 miliar

 

2020 (umum)

600 mahasiswa, meliputi

392 mahasiswa penerima program 2019 (lanjutan)

Kuota tambahan 208 mahasiswa penerima baru

Anggaran Rp7,5 miliar

 



Total penerima 988 mahasiswa

Total anggaran Rp19,986 miliar

 

Sumber: Disdikbud Wonogiri



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya