SOLOPOS.COM - Bupati Wonogiri, Joko Sutopo. (Solopos/M. Aris Munandar)

Solopos.com, WONOGIRI -- Bupati Wonogiri Joko Sutopo alias Jekek menolak membuat tempat karantina bagi pemudik seperti yang dilakukan oleh Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo.

Menurut Jekek, tempat karantina untuk pemudik adalah di rumah masing-masing. Ia juga beranggapan dengan mengumpulkan pemudik dalam satu ruang justru bertentangan dengan pembatasan fisik  atau physical distancing yang gencar dikampanyekan pemerintah.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Presiden Pasoepati Emoh Bicara Kontestasi Dulu, Fokus Antisipasi Corona

"Karantina mandiri terbaik ya di rumah masing-masing. Kami tidak akan menggunakan semacam gedung, GOR, tempat pertemuan maupun tempat sejenis untuk mengumpulkan pemudik atau ODP. Ketika di rumah imun diharapkan bertambah. Karena ada anggota keluarga yang memberikan dukungan," ujar Jekek kepada Detik.com, Selasa (7/4/2020).

Bahkan, ia beranggapan dengan menyediakan tempat karantina bagi pemudik justru seperti tempat pengungsian.

Penumpang Dibatasi 50%, Ini Potret Physical Distancing di KA Prameks

"Lah wong ada imbauan untuk jaga jarak minimal satu meter dan hindari kumpulan massa, ini kok malah dikumpulkan di suatu tempat. Itu bukan isolasi namanya tapi mengungsi," imbuhnya.

Jekek mengaku telah menyiapkan anggaran untuk penanganan persebaran virus corona di wilayahnya senilai Rp6 miliar yang digunakan untuk penyediaan alat pelindung diri (APD) untuk para tenaga medis.

3 Obat Mujarab Andalan Tung Desem Waringin Lawan Covid-19

"Kalau soal anggaran, tenang saja. Kami sediakan banyak, untuk penanganan Covid-19 termasuk penyediaan APD kami sediakan Rp6 miliar masih ditambah sumbngan donatur. Kemudian untuk recovery nanti sudah kami siapkan Rp110 miliar di tahap pertama. Jika kurang masih mampu kami menambahnya," katanya.

Pemudik Harus Dilindungi

Ditakutkan membawa virus corona, Jekek mengaku tak bisa menolak datangnya pemudik ke kampung halaman. Ia berdalih pemudik juga merupakan warganya yang harus dilindungi.

"Kalau kami punya pemikiran setop enggak mugkin, mereka warga kami. Bagaimana pun kondisinya pemerintah harus cari solusi," ujarnya di acara Mata Najwa Trans7, Rabu (1/4/2020).

Wabah Corona, Banyak Bus Wonogiri-Jakarta Berhenti Beroperasi

Guna membentengi wilayah Wonogiri dari virus corona yang berasal dari pemudik, Jekek mengaku melakukan beberapa langkah. Salah satu di antaranya adalah melakukan pemeriksaan awal di terminal ketika pemudik tiba di Wonogiri.

"Maka kalau kami berupaya melakukan langkah konkret. Dengan cara melakukan screening awal kepada warga yang masuk ke Wonogiri. Tentunya ini bisa dipetakan. Pada prinsipnya bentuk siap siaga untuk merespons warga Wonogiri yang datang dari perantauan. Bus yang masuk tampung di terminal. Semua penumpang turun, di-skrinning pakai termal scanner. Jika ditemukan indikasi langsung di data dan ditindaklanjuti oleh tim medis di terminal," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya