SOLOPOS.COM - Tuntas Subagyo, pemimpin Tikus Pithi Hanata Baris. (Solopos-Kurniawan)

Solopos.com, SOLO -- Nama Tuntas Subagyo dan Tikus Pithi Hanoto Baris mencuat menjelang Pilkada Solo 2020 setelah mengajukan pasangan calon (paslon) independen (perseorangan). Tudingan miring bermunculan, termasuk anggapan bahwa paslon tersebut merupakan calon boneka.

Mereka sudah beberapa kali membantah tudingan itu. Sebenarnya, nama Tuntas Subagyo juga pernah mencuat menjelang Pilpres 2019 lalu. Tuntas tak mau disamakan dengan pasangan Nurhadi-Aldo yang saat itu viral di dunia maya menjadi calon presiden alternatif.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Itu [Nurhadi-Aldo] kan gimik. Kalau kami ini kan benar-benar gerakan dari bawah,” katanya saat ditemui Solopos.com berkunjung ke rumah pemimpin Tikus Pithi itu di Baki, Sukoharjo, tak jauh dari batas Kota Solo, Rabu (19/2/2020).

Prabowo Disindir Parodi Whatsapp Group Kabinet Mata Najwa, Jubir Baper

Dalam situs mesin pencari Google, nama Tuntas Subagyo juga muncul di postingan medsos, blog, maupun forum-forum. Namanya dikaitkan dengan penipuan. Tuntas yang juga Ketua Yayasan Surya Nuswantara membantah tudingan itu.

“Nama saya ini dihabisi di dunia internet, disebut Sunda Empire lah, penipulah, pokoknya menjelek-jelekkan. Tapi ya kayak gitu enggak perlu ditanggapi,” kilah bapak berputera tiga ini.

Keberhasilan Tikus Pithi Hanoto Baris mengantongi dukungan 41.000 orang atau 110% dari syarat minimal dukungan paslon jalur perseorangan dalam waktu singkat bukan pencapaian biasa.

Dosen Unnes yang Dituduh Hina Jokowi Kirim Keberatan ke Nadiem Makarim

Tikus Pithi, ujarnya, merupakan gerakan masyarakat menengah ke bawah yang menginginkan perubahan yang mempunyai misi bahwa calon independen bukanlah mission imposible. Penggalangan dukungan dengan penghimpunan KTP dilakukan sudah sejak sembilan bulan lalu.

Penggalangan dukungan dilakukan dari pintu ke pintu dengan mengusung prinsip sekasur, serumah dan sesumur. Sekasur artinya isteri atau suami, serumah artinya kakak, adik, ayah, ibu, paman, dan kerabat keluarga lainnya. Sedangkan sesumur artinya tetangga, maupun masyarakat sekitar.

“Baru di Pilkada Solo ini kami muncul di media. Padahal aksi kami sudah sejak 2014,” tutur pria berkulit putih ini.

Bayar Sekolah Pakai Gopay, Nadiem Makarim Bilang Bukan Urusan Kemendikbud

Incar Daerah Lain

Selain Solo, Tikus Pithi juga membidik Pilkada Sragen dan Boyolali. Total ada tujuh Pilkada di Jateng yang disasar Tikus Pithi. Ketujuh daerah itu antara lain, Solo, Boyolali, Sragen, Demak, Blora, Kendal dan Rembang.

Tikus Pithi bagian dari Yayasan Surya Nuswantara, yayasan yang didirikan pada 2014 tersebut bergerak di bidang ekonomi, sosial, kemasyarakat. Yayasan ini mempunyai visi dan misi menghidupkan kejayaan Indonesia dengan mengusung budaya adiluhung yang dimiliki Indonesia.

Yayasan ini memiliki logo garuda emas dengan bintang sudut sembilan di bagian tengahnya dan tulisan Panji Panji Hitam dari Timur. Logo ini terpasang di seragam yang berwarna hitam dan bendera hitam mereka. Hitam dipilih mewakili kejujuran dan loyalitas.

Sudah Ada 180 Lembaga Pendidikan Bisa Bayar SPP Pakai Gopay

Aktivitas gerakan ini di antaranya berupa kegiatan pemberdayaan ekonomi khususnya usaha kecil menengah (UKM), doa bersama lintas agama, peringatan ulang tahun setiap 212 yang bertepatan dengan ulang tahun Tuntas yakni 2 Desember.

Biaya kegiatan Surya Nuswatara, disebut Tuntas berasal dari iuran anggota yang mencapai 20.000 orang se-Soloraya. “Jadi kalau kami bikin kegiatan ada iuran ada juga yang bawa beras, sayuran, dan lainnya. Kami benar-benar dekat dengan wong cilik. Tidak ada uang dari lembaga manapun, termasuk aliran dana dari parpol [partai politik],” tegasnya.

Megawati Sindir Dinasti Politik, Achmad Purnomo Berharap Rekomendasi

Yayasan Surya Nuswantara ini selain menjadi wadah resmi Tikus Pithi Hanoto Baris juga wadah bagi komunitas Bocah Angon Mbangun Kalangan. Organisasi itu diklaim mempunyai kepengurusan besar di Provinsi Jawa Tengah (Jateng), Jawa Timur (Jatim), Jogja, Sulawesi Selatan (Sulsel), Papua dan Papua Barat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya