SOLOPOS.COM - Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo saat berkunjung ke NTT Jumat (28/8/2020). (Antara)

Solopos.com, JAKARTA -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah mengonfirmasi penangkapan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo bersama sejumlah pejabat, Rabu (25/11/2020), terkait ekspor benih lobster.

"Benar KPK tangkap, berkait ekspor benur," kata Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron dilansir detik.com, Rabu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Jauh sebelum akhirnya ditangkap KPK, kebijakan Edhy Prabowo terkait benih lobster menuai protes keras dari Menteri KKP terdahulu Susi Pudjiastuti. Perseteruan Susi dan Edhy sudah berlangsung tidak lama setelah Edhy dilantik dan diketahui berencana mengeluarkan ekspor benih lobster.

Pasalnya, Susi sebelumnya telah menerbitkan kebijakan larangan ekspor benih lobster melalui Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 1/2015 tentang Penangkapan Lobster, Kepiting dan Rajungan.

Demi Tangkal Covid-19, Ganjar Usul Liburan Akhir Tahun Ditiadakan

Susi Pudjiastuti beberapa kali secara terang-terangan menentang rencana itu termasuk melalui Twitternya. Dia sempat menyindir Edhy terkait rencana kontroversial tersebut.

“Negara lain yang punya bibit tidak mau jual bibitnya. Kecuali kita, karena bodoh,” cuit Susi beberapa waktu lalu.

Pada pertengahan tahun ini, Susi bahkan mengungkapkan daftar 26 nama perusahaan ekspor yang mendapat izin ekspor benih lobster.

“KKP/Dirjen Tangkap telah mengeluarkan izin tangkap 26 eksportir bibit lobster. Luarbiasa.” tulis Susi pada 1 Juli lalu.

“Dan Eskpor kepada 26 Perusahaan diatas. Luarbiasa !!!!!!! Apa justifikasi yg memberi mereka Hak2 privilege tadi ??? Siapa mereka ??? Apa ???? Apa ???? Apa ???? DJPT bisa jelaskan ke Public dengan gamblang ????” cuitnya lagi.

Pemerintah Mengejar Target Pemeriksaan Covid-19, Bagaimana Hasilnya?

Satu bulan berselang, Edhy Prabowo mengomentari dugaan dirinya terhubung dengan perusahaan eksportir benih lobster.

Edhy mengklaim tidak mengetahui orang dekatnya, termasuk perusahaan yang dinaungi beberapa kader Partai Gerindra menerima izin ekspor benih lobster.

Edhy Mempersilakan Audit Jika Curiga

Dia berdalih izin ekspor dikeluarkan oleh tim bukan dirinya. Edhy mengaku tidak tahu menahu soal ekspor tersebut bahkan waktu pendaftaran para eksportir.

"Silakan saja kalau curiga, itu biasa. Silakan audit, cek, KKP sangat terbuka," katanya Juli lalu.

Baiknya Kau Hindari, 6 Zodiak Ini Hobi Nggosip!

Kala itu, Edhy menambahkan ada puluhan perusahaan yang dapat izin untuk ekspor benih lobster. Menurutnya, sah-sah saja jika orang dekatnya sekalipun mendapatkan izin tersebut.

"Atau karena saya menteri, semua teman-teman saya tidak boleh berusaha? Saya pikir yang penting bukan itu, tapi fair-nya. Kesamaan pada siapa saja seleksi itu. Saya tidak memperlakukan istimewa sahabat-sahabat saja," sebut Edhy.

Saat ini, Edhy dan sejumlah pejabat di KKP diamankan oleh komisi antirasuah ihwal ekspor benih lobster. KPK belum menyampaikan keterangan resmi lantaran Edhy cs masih dalam proses pemeriksaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya