Anda bisa mencari berdasar kategori
atau judul berita
Masukan kata kunci

Jejak Pasar "Mati" Laweyan dan Bandar Kabanaran yang Kini Tinggal Nama

Jejak Pasar "Mati" Laweyan dan Bandar Kabanaran yang Kini Tinggal Nama
user
Selasa, 6 September 2022 - 12:15 WIB
share
SOLOPOS.COM - Sebuah tugu dibangun di bekas Pasar Laweyan yang pernah jadi pusat perdagangan kapas pada zaman Kerajaan Pajang (goodnewsfromindonesia)

Solopos.com, SOLO – Nama Pasar Laweyan dan Bandar Kabanaran sudah melegenda sebagai jantung perekonomian sekaligus pusat perdagangan kapas atau lawe pada era Kerajaan Pajang (1568–1587). Seiring meredupnya layanan transportasi air di Sungai Bengawan Solo dan Sungai Jenes, nama Pasar Laweyan dan Bandar Kabanaran pun kini tinggal nama.

Sejak abad ke-16, Laweyan sudah dikenal sebagai daerah perdikan Kerajaan Pajang. Bahkan, status perdikan itu masih melekat hingga abad ke-20 di bawah kekuasaan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningkrat.

Solopos Stories
Rekomendasi
Berita Lainnya

Koran Solopos


Berita Populer

Dapatkan akses tak terbatas
Part of Solopos.com
ISSN BRIN