SOLOPOS.COM - Kapal Padewakang (jpp.go.id)

Solopos.com, SOLO -- Suku Bugis sudah terkenal sebagai suku yang kerap berlayar ke berbagai lokasi. Sebelum kapal pinisi digunakan, mereka menggunakan kapal padewakang, termasuk sampai Australia pada abad ke-17.

Informasi yang dihimpun dari berbagai sumber disebutkan padewakang merupakan kapal tradisional pendahulu pinisi. Konon padewakang tercatat sebagai nama perahu asal Sulawesi pada akhir abad ke-17.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kapal tersebut difungsikan VOC untuk mengantar surat dan sebagai kapal patroli. Dalam catatan syahbandar VOC, kapal itu milik saudagar asal Sulawesi.

Ketika itu, kapal padewakang digunakan para pelaut Indonesia dalam mengeksplorasi kawasan Australia pada abad ke-17 hingga ke-18.

Baca Juga: Setelah 20 Hari, Jasad 2 Korban Sriwijaya Air Asal Sragen Akhirnya Teridentifikasi

Termasuk pula dalam pelayaran historis pencarian teripang. Sebagaimana dikutip dari laman Pemkab Bulukumba, beberapa waktu lalu, peristiwa itu kemudian menjadi referensi dalam sejarah hubungan maritim Australia-Indonesia sebelum kedatangan orang Eropa.

”Tujuh puluh tahun sebelum James Cook, pelaut Sulawesi sudah lebih dulu ke Australia. Semua itu tujuannya untuk menyadarkan khayalak Australia bahwa sejarah Australia itu berwarna-warni, dan Islam dan orang Sulawesi punya andil yang cukup besar dalam sejarah itu."

Ini pula yang menjadikan pertemuan antara Suku Bugis dari Makassar dengan Suku Aborigin dari Australia. Mengenang sejarah kapal padewakang digelar Ekspedisi Pelayaran Kapal Padewakang ke Australia dalam rangka Napak Tilas Sejarah Kemaritiman Indonesia.

Perahu Dibuat Ulang

kapal padewakang
Proses pembuatan kapal padewakang (Pemkab Bulukumba)

Tim membuat ulang perahu Padewakang mendasari dua maket perahu koleksi Gubernur Jenderal Hindia Belanda yang dibuat 1821 serta beberapa lukisan awal abad ke-19.

Baca Juga: Ini Dia Lukisan yang Harganya Gila-Gilaan, Sampai Rp1,2 Triliun!

”Kapal padewakang ini adalah salah satu kapal tradisional yang kemudian berkembang sebagai asal muasal kapal pinisi. Mereka menggunakan listrik dari solar sel khusus untuk mengisi baterai. Memakai lampu teplok dan tembikar untuk keperluan sehari-hari.”

Sebelum James Cook dari Inggris tiba di Australia, sudah ada hubungan perdagangan orang Nusantara yaitu suku Makassar yang lebih dulu sampai di Australia.

Ketika itu tujuan sederhana yakni hanya untuk berburu teripang dengan masyarakat suku Aborigin.  Hal ini dibuktikan bahwa kapal ini membawa kembali perlengkapan asli sehari-hari seperti tembikar, garam, parang yang merupakan alat tukar seperti yang biasa dilakukan pada abad ke-16 dan ke-17.

Baca Juga: Mengungkap Fakta Virus Nipah, Mungkinkah Jadi Sumber Pandemi Baru?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya