SOLOPOS.COM - Ilustrasi demo driver ojek online. (JIBI/Solopos/Antara/Muhammad Adimaja)

Gojek menanggapi protes driver, termasuk soal tarif yang terlalu rendah, dengan menunjukkan program mereka, termasuk bonus.

Solopos.com, JAKARTA — Pihak GoJek menyatakan akan mendengar aspirasi dari mitra pengemudi dan menghindari praktik predatory pricing.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Public Relations Manager GoJek Rindu Ragilia mengaku menghormati penyampaian aspirasi oleh mitra pengemudi kepada pemerintah. Gojek mengatakan mitra driver merupakan bagian dari komunitas dan berupaya untuk membantu meningkatkan kesejahteraan mereka.

“Kami juga mendengarkan aspirasi mitra dan konsumen, karena percaya kepentingan dan kebutuhan kedua pihak ini harus terus dijaga. Selain itu, kami selalu menjunjung tinggi persaingan usaha sehatuntuk menghindari predatory pricing,” kata Rindu dalam pesan singkat, Selasa (27/3/2018).

Rindu menjelaskan bonus dan insentif yang diberikan selama ini kepada mitra pengemudi merupakan bentuk apresiasi terhadap kinerja yang baik. Baca juga: Ojek Online Menjerit, Jokowi Perintahkan Menteri Panggil Gojek & Grab.

Pihaknya menuturkan upaya untuk mendukung peningkatan kesejahteraan mitra diwujudkan dalam berbagai program manfaat. Hal itu memungkinkan mitra driver memiliki akses ke berbagai layanan dan jasa keuangan, mulai dari tabungan, asuransi, jaminan sosial, KPR, cicilan terjangkau, tabungan umrah dan haji.

Selain itu, salah satu perusahaan aplikator ojek online ini juga memberikan diskon kebutuhan sehari hari serta akses wirausaha bagi mitra pengemudinya. Baca juga: Jokowi Kaget Tarif Ojek Online Cuma Rp1.600/Km.

“Tujuan kami menjembatani mitra dengan berbagai layanan ini adalah agar kesejahteraan mitra bisa bersifat berkelanjutan. Program manfaat ini akan terus kami perluas agar mitra semakin punya kesempatan untuk makin sejahtera,” ujarnya.

Sebelumnya sejumlah pengemudi ojek daring berunjuk rasa di depan Istana Merdeka dan berhasil menemui Presiden Joko Widodo. Dalam pertemuan itu, Presiden didampingi Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

Salah satu keluhan pengemudi ojek daring yang disampaikan merupakan rendahnya penetapan tarif per kilometer.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya