SOLOPOS.COM - Ilustrasi tempat pembuangan akhir sampah. (Freepik)

Solopos.com, SEMARANG – Sampah adalah permasalahan pelik yang dihadapi setiap wilayah, termasuk Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Berdasarkan data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN), jumlah timbunan sampah secara nasional yang terdiri dari 200 Kabupaten/kota sebesar 21,45 juta ton pada 2021.

Dari jumlah tersebut, Jawa Tengah menjadi provinsi penyumbang sampah terbanyak dengan jumlah mencapai 3,17 juta ton. Dikutip dari laman dprd.jatengprov.go.id, Rabu (11/5/2022), daerah penghasil sampah terbesar di Jateng adalah Kota Semarang, Cilacap, Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan, Pemalang, Tegal, dan Brebes.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Data yang disodorkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada 2020 mencatat jumlah sampah di seluruh daerah mencapai 4,6 juta ton naik 1 juta ton dari tahun sebelumnya.

Anggota Komisi D DPRD Jateng, Samirun, menjelaskan, angka yang diberikan KLHK patut menjadi kewaspadaan. Berdasarkan perhitungan tersebut, ada sekitar 170.000 sampah yang dihasilkan setiap harinya. Dari jumlah itu 15% sampah anorganik atau tidak bisa diurai.

Oleh sebab itu pentingnya sosilisasi penanganan sampah dengan melibatkan masyarakat. Bahkan perlu digencarkan sosialisasi upaya pemilahan sampah sejak dari rumah.

Baca juga: 5 Kota dengan Biaya Hidup Termahal di Jawa Tengah, Solo Masuk?

Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Jateng Widhi Hartanto menyatakan, sampah secara keseluruhan di masing-masing daerah sudah terkelola dengan baik. Namun demikian, problematika sampah tidak hanya menjadi pemikiran pemerintah semata.

Pentingnya pelibatan masyarakat, tokoh masyarakat sudah harus gencar dilakukan. Sampah harus terkelola sejak dari hulu. Memilih dan memilah sampah harus dilakukan oleh masyarakat.

“Pelibatan masyarakat itu menjadi penting. Di Jateng saja soal sampah sudah dibuatkan perda, peraturan gubernur. Bahkan sosialisasi gerakan 3 Ng (Nganggo, Ngolah, Ngelongi), terus kami gencarkan. Kalau dibilang darurat sampah, bagi kami belum begitu darurat,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya