SOLOPOS.COM - Kilang Minyak Balongan, di Indramayu. Menempati urutan kelima dari deretan Kilang Minyak terbesar di Indonesia (BUMNINC)

Solopos.com, JAKARTA–Harga minyak mentah dunia turun karena lonjakan dolar AS dan pasar saham di Wall Street jatuh pada perdagangan Rabu (28/12/2022) waktu setempat. Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI) yang mengutip Bloomberg, Kamis (29/12/2022), harga West Texas Intermediate turun di bawah US$79 per barel setelah ditutup pada level tertinggi tiga pekan pada awal pekan ini.

Kenaikan itu sempat didorong oleh tekad China untuk terus melonggarkan pembatasan meski infeksi Covid-19 di negara itu melonjak. Volatilitas juga meningkat setelah Kremlin mengatakan minggu ini akan melarang ekspor minyak mentah Rusia dan produk olahan ke pembeli asing yang mematuhi batas harga.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Prospek masih sangat tidak pasti untuk pasar minyak. Keberhasilan China dalam keluar dari kebijakan zero Covid bisa menjadi kunci pemulihan tetapi akan membutuhkan waktu untuk memahami implikasinya terhadap permintaan minyak,” kata analis pasar senior di Oanda, Craig Erlam.

Baca Juga Perangkat Telekomunikasi Indonesia Rawan Disadap

Minyak mentah masih ditetapkan untuk kenaikan moderat pada 2022 setelah tahun yang bergejolak yang membuat harga melonjak setelah invasi Rusia ke Ukraina dan kemudian secara bertahap mundur karena kekhawatiran akan perlambatan global tumbuh. Pelonggaran cepat China dari kebijakan zero Covid yang ketat dan gelombang kasus infeksi virus telah menghantam pasar yang rentan terhadap perubahan tajam karena kurangnya likuiditas.

Sementara itu, dolar AS telah melonjak 7% dan imbal hasil 10 tahun AS telah melonjak menjadi di atas 3,80% dari hanya 1,5% pada akhir 2021 karena Federal Reserve mengejar jalur kenaikan suku bunga yang agresif untuk mengendalikan inflasi. “Kami pikir investor menjadi terlalu pesimis mengingat pasar berada dalam siklus kenaikan suku bunga. Kami memperkirakan ekonomi akan melambat secara material atau memasuki resesi di beberapa titik pada 2023.” tulis CEO dan Kepala Investasi Laffer Tengler Investments Nancy Tengler.

 

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul Harga Minyak Dunia Turun Terseret Kejatuhan Wall Street.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya