SOLOPOS.COM - Spanduk pecel lele berisi meu bakso. (@entrepreneurindonesia)

Solopos.com, SEMARANG – Gerakan Jateng di Rumah Saja yang diberlakukan pada akhir pekan nanti, membuat pedagang pecel lele di Kota Semarang galau.

Mereka masih bimbang untuk menjajakan dagangannya saat program tersebut diberlakukan pada Sabtu-Minggu (6-7/2/2021).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Seorang pedagang pecel lele, Mansur, mengaku belum tahu apakah akan menggelar dagangannya saat Gerakan Jateng di Rumah Saja diberlakukan.

Baca juga: Jateng di Rumah Saja: ASN Sragen Dilarang Keluar Rumah

Ekspedisi Mudik 2024

Ia mengaku hingga saat ini belum mendapat pemberitahuan secara resmi dari Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang, apakah pedagang kaki lima diizinkan beroperasi atau tidak.

"Belum tahu. Pemberitahuan resminya kami belum dapat," ujar pria yang menggelar warungnya di Jl. Sompok, Lamper Tengah, Kota Semarang itu kepada Semarangpos.com, Kamis (4/2/2021).

Mansur mengaku sebenarnya dirinya ingin tetap berjualan pada akhir pekan nanti. Namun, ia tidak tahu apakah dagangannya bakal laku terjual seperti hari biasa.

"Kalau biasanya kan mesti banyak pelanggan. Apalagi Sabtu dan Minggu. Mesti ramai. Tapi, kalau banyak yang enggak berani keluar rumah kan jadi enggak laku," tutur pria asal Lamongan tersebut.

Baca juga: Pasar di Semarang Tetap Buka Saat Jateng di Rumah Saja Dilaksanakan, Kena Sanksi Gak Ya?

PKL

Selain itu, Mansur juga tidak tahu apakah pasar tradisional akan buka seperti biasa. Jika banyak pedagang pasar yang tidak berjualan, ia pun akan kesulitan berbelanja bahan pokok.

"La kalau pasar tutup juga sulit cari bahan baku. Belanjanya bagaimana?" tuturnya.

Senada juga dialami Edi, penjual makanan di kawasan Taman Budaya Raden Saleh. Edi mengaku sebenarnya ingin membuka warungnya pada Sabtu dan Minggu nanti.

Apalagi, jumlah pelanggan saat akhir pekan biasanya cukup melimpah meski masa pandemi Covid-19 maupun penerapan PPKM di Kota Semarang.

Baca juga: BPBD Karanganyar Tunda Dirikan Dapur Umum Korban Banjir Karena Ini

Namun, ia tidak tahu apakah bisa membuka dagangannya pada akhir pekan nanti atau saat Gerakan Jateng di Rumah Saja diberlakukan.

"Katanya PKL dan pasar tetap diizinkan buka. Tapi, kami tidak tahu apakah bisa buka. Soalnya, TBRS informasinya ditutup jadi kita enggak bisa jualan," tutur Edi.

Sementara itu, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, memang mengizinkan pasar dan PKL tetap beroperasi saat Gerakan Jateng di Rumah Saja.

Baca juga: Ganjar Akhirnya Izinkan Pasar Tetap Buka, Bagaimana Bupati yang Kadung Keluarkan SE?

Meski pun dalam SE Gubernur Jateng terkait Gerakan Jateng di Rumah Saja, pasar diminta untuk ditutup.

Wali Kota Semarang berdalih PKL diizinkan beroperasi karena tidak diatur dalam SE Gubernur itu. Aturan bagi PKL akan mengacu pada Perwali No.2/2021 tentang PPKM tahap kedua yakni diizinkan beroperasi hingga pukul 22.00 WIB. Sementara untuk pasar dibuka karena menyediakan kebutuhan pokok bagi masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya