SOLOPOS.COM - Abu Bakar Al Baghdadi. (Twitter-@arabnews)

Solopos.com, WASHINGTON DC — Jasad Pemimpin Islamic State Iraq & Syria (ISIS) atau Negara Islam Irak & Suriah, Abu Bakar Al Baghdadi, telah dibuang ke laut oleh militer Amerika Serikat (AS).

Sebelumnya, Abu Bakar Al-Baghdadi diyakini tewas dalam serangan yang dilakukan pasukan AS di Idlib, Suriah, Minggu (29/10/2019) pagi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sejumlah pejabat AS yang enggan disebut namanya, yang dikutip Reuters, Selasa (29/10/2019), tidak mengungkapkan secara jelas lokasi pembuangan jasad Baghdadi dan berapa lama prosesi itu berlangsung.

Kedua pejabat AS hanya menyatakan keyakinannya bahwa jasad sang pemimpin ISIS dibawa ke lautan dengan pesawat.

Semantara itu, Kepala Staf Gabungan AS, Jenderal Mark Milley, mengatakan militer AS telah membuang jenazah Abu Bakar Al-Baghdadi dengan sepatut-patutnya.

"Dengan sepatutnya, sesuai dengan standar operasional prosedur kami dan sesuai dengan aturan hukum konflik bersenjata," tegas Milley dalam konferensi pers di Pentagon.

Sayangnya, Miley tak menyebutkan lokasi pembuangan Baghdadi secara terperinci. Ia hanya mengungkapkan jasad Baghdadi sempat dibawa ke sebuah fasilitas khusus untuk mengonfirmasi identitasnya melalui tes DNA forensik sebelum dibuang.

"Itu telah dilakukan dan sudah selesai," pungkas Milley.

Proses "pemakaman" Baghdadi itu mirip dengan proses "pemakaman" Pemimpin Al Qaeda, Osama bin Laden pada ada 2011 lalu. Menurut pemerintah AS, Osama Bin Laden tewas dengan luka tembak di kepala.

Jasadnya kemudian dibawa dengan pesawat ke kapal militer AS, USS Carl Vinson. Jenazah Bin Laden dimandikan sebelum dibungkus dengan kain putih dan dibacakan doa-doa untuk jenazah sesuai ajaran Islam.

Prosesi "pemakaman" Bin Laden di laut memicu reaksi beragam. Seorang imam terkemuka menyebut AS telah melanggar tradisi Islam dengan tidak memakamkan Osama Bin Laden di daratan.

Langkah memakamkan Osama Bin Laden di laut itu dipandang sebagai upaya AS untuk mencegah tempat peristirahatan terakhirnya dijadikan tempat suci bagi para ekstremis pengikutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya