SOLOPOS.COM - Perencana wisata salah satu jasa tour & travel Boyolali, Hamid Mafur (tengah), saat berada di area Bromo dan memandu wisata, Sabtu (1/10/2022). (Solopos/Ni’matul Faizah).

Solopos.com, BOYOLALI – Sempat vakum di awal pandemi Covid-19, jasa tour & travel di Boyolali kembali laris manis.

Bergeliatnya wisata setelah pandemi mereda membawa angin segar bagi pelaku jasa tour & travel di Boyolali.  Selama pandemi, pembatasan-pembatasan yang ditetapkan pemerintah membuat mereka kesulitan mencari nafkah hingga sempat vakum.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Salah satu perencana tur asal Kecamatan Cepogo, Hamid Mafur, 34, mengatakan selama pandemi dirinya tidak memiliki kegiatan.

“Alhamdulillah, mulai tahun ini, kami sudah bisa beraktivitas seperti biasa. Mulai ramainya itu di pertengahan 2022,” ujarnya saat berbincang dengan Solopos.com di area Gunung Bromo, Sabtu (1/10/2022).

Ia menyebutkan kenaikan yang terjadi seperti diguyur air. Kini dalam sepekan Hamid bisa berangkat dua hingga tiga kali untuk memandu wisata.

Baca juga: PERJALANAN WISATA : Nusantara Tour Buka Kantor Perwakilan di Pekalongan

Hamid mengaku hal tersebut sudah menyamai kondisi saat sebelum pandemi Covid-19 melanda.

“Untuk langganan kami rata-rata dari lokal Boyolali, Solo, Karanganyar, daerah Soloraya pokoknya. Kemudian, ada juga yang menyewa itu dari luar daerah seperti Jakarta, Jawa Barat, dan daerah lain untuk handle tur lokal seperti di Jogja,” terangnya.

Lebih lanjut, Hamid mengatakan untuk turis yang berasal dari lokal Soloraya biasanya memiliki tujuan ke daerah Bali dan Jawa Timur seperti Malang dan yang terfavorit adalah Bromo.

Sementara itu, salah satu pemandu wisata freelance asal Kecamatan Ampel, Ananda, 25, mengatakan dirinya juga sempat mengalami vakum bekerja selama beberapa bulan di masa pandemi.

Untuk bertahan hidup di masa pandemi, ia mengaku berjualan sekaligus ikut ke jasa pernikahan.

Baca juga: Piknik ke Solo Sukoharjo Wonogiri Naik KA Batara Kresna, Hanya Rp4.000/Orang

“Dulu beberapa juga private tour, tujuannya ada di sekitar Solo dan Jogja. Sempat juga Bali mulai dibuka tapi dengan protokol kesehatan [prokes], sehingga pengunjung minatnya berkurang ke sana,” kata dia.

Saat ini, cerita Nanda, pengguna jasanya semakin banyak yang merencanakan untuk pergi ke Bali dan daerah luar kota lainnya.

Ia mengatakan dalam sepekan, ia dapat bekerja tiga sampai empat kali memandu turis lokal yang ingin berwisata.

“Makin ke sini harapannya sudah bukan pandemi cepat berlalu. Sekarang yang terpenting kami harus tetap jalan, tetap menjaga prokes, jaga kesehatan, dan jangan lupa berwisata,” kata pemandu wisata yang bekerja di salah satu tour & travel di Boyolali ini.

Baca juga: Ini 5 Rekomendasi Kafe Instagramable di Sukoharjo, Cocok untuk Nongkrong

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya