SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO — Kantor Pos Solo mulai serius menggarap pasar paket barang, khususnya paket barang dagangan. Hal tersebut dilakukan mengingat potensi perdagangan garmen dalam hal ini pakaian batik di Solo yang sangat bagus.

Kepala Kantor Pos Solo, Achmad Chaerul Hadi, mengatakan pihaknya sudah mengajukan usulan pengajuan rate khusus untuk pengiriman barang dagangan kepada kantor pusat beberapa waktu lalu. Namun hingga saat ini, dia mengakui usulan tersebut masih digodok dan belum ada keputusan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Tarif pengiriman paket barang dagangan sama dengan tarif barang lainnya, yakni diukur dari berat dan jarak pengiriman. Padahal kalau untuk barang dagangan tentu jumlahnya akan lebih banyak dan akhirnya mahal,” ungkap Chaerul kepada wartawan di Hotel Dana, Senin (12/8/2013).

Ekspedisi Mudik 2024

Chaerul mengatakan Solo merupakan salah satu kota perdagangan yang ramai di Indonesia. Hal tersebut karena didukung adanya Pasar Klewer yang merupakan salah satu tujuan kulak pedagang-pedagang pakaian. Oleh karena itu, kegiatan pengiriman paket barang dagangan dari dan ke Solo tinggi.

Selain itu, usulan tersebut juga sebagai salah satu bentuk solusi kebutuhan pedagang mengenai tarif pengiriman paket yang murah dan terjangkau. Chaerul mengatakan pedagang biasanya sangat selektif dalam menentukan pilihan pengiriman paket karena hal tersebut sangat berpengaruh terhadap besaran keuntungan yang diperoleh. Oleh karena itu, tak heran pedagang sering berpindah perusahaan ekspedisi  untuk mendapatkan tarif yang terjangkau. Faktanya, selama ini kantor pos masih kalah dengan perusahaan ekspedisi swasta dalam hal pengiriman paket barang dagangan.

Lebih lanjut, Chaerul mengaku optimistis usulan tersebut bisa diterima. Apalagi pada Lebaran tahun ini jasa pengiriman paket terus meningkat. Tercatat pada Lebaran jasa pengiriman paket naik sekitar 15%-18% jika dibandingkan tahun lalu.

“Pengiriman paket untuk tekstil didominasi untuk pengiriman luar Jawa seperti Sumatra dan Kalimantan,” ujar Chaerul.

Bahkan dalam sehari, Chaerul mengatakan rata-rata pihaknya menerima pengiriman paket sebanyak 400-600 koli per hari. Chaerul juga menambahkan sebelumnya sudah ada program layanan pikap, yakni menjemput barang yang akan dipaketkan. Namun layanan tersebut tidak bisa berkembang karena tarif dinilai tinggi oleh masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya