Jasa ekspedisi digenjot oleh PT KAI.
Solopos.com, SOLO — PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasional (Daops) VI/Yogyakarta melakukan pendekatan ke berbagai perusahaan untuk memanfaatkan angkutan barang menggunakan jasa kereta api (KA).
Promosi UMKM Binaan BRI Ini Jadi Kuliner Rekomendasi bagi Pemudik di Pekalongan
Corporate Communication Manager PT KAI Daops VI/Yogyakarta, Eko Budiyanto, mengungkapkan saat ini angkutan penumpang lebih banyak jika dibandingkan dengan angkutan barang. Padahal secara nasional, angkutan barang ditarget mampu menyumbang pendapatan hingga 60% karena layanan lebih mudah.
Di wilayah Daops VI, angkutan barang terus meningkat meski belum signifikan. Dia mengatakan pengiriman semen, pasir, pupuk, dan bahan bakar minyak (BBM) telah berjalan.
Menurut dia, saat ini menjajaki kerja sama untuk pengangkutan air kemasan galon dan produksi PT Sri Rejeki Isman (Isman) untuk mengangkut bahan produksi atau produk jadi.
“Potensi angkutan barang di Daops VI cukup besar karena letaknya yang strategis, yakni berada di tengah Pulau Jawa. Potensi pengangkutan barang dari Jogja dan Solo menuju ke Semarang juga besar dan selama ini melintas melalui jalan raya yang semakin padat sehingga waktu tempuh juga lebih lama,” ungkap Eko saat dihubungi
Executive Vice President (EVP) PT KAI Daops VI/Yogyakarta, mengatakan potensi angkutan barang akan terus digali, terutama untuk peti kemas. Dia menyampaikan potensi besar tapi belum banyak perusahaan memanfaatkan KA sebagai sarana distribusi barang.
“Jasa ekspedisi berbeda layanan dengan peti kemas. Kalau jasa ekspedisi sudah berjalan baik selama ini tapi volume tidak banyak sedangkan angkutan barang ini biasanya jumlahnya besar,” kata dia.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
