SOLOPOS.COM - Kapolres Kediri AKBP Agung Setyo Nugroho dalam gelar perkara, di Kediri, Jawa Timur. ANTARA Jatim/Asmaul

Solopos.com, KEDIRI — Lima orang ditetapkan sebagai tersangka oleh Satreskrim Polres Kediri dalam kasus ledakan petasan di Jalan Kromosari, Desa Banjarejo, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Dalam kasus ledakan itu jari seorang bocah berusia sembilan tahun hancur.

“Untuk kasus Ngadiluwih, tersangka totalnya ada lima orang, yang ditahan dua orang. Tiga lainnya masih di bawah umur, dalam tahap pengawasan penyidik,” kata Kapolres Kediri AKBP Agung Setyo Nugroho, di Kediri, Selasa (26/4/2022).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dia menyampaikan saat ini para tersangka yang sudah dewasa ditahan di Mapolres Kediri untuk proses pemeriksaan lebih lanjut.

Seorang tersangka berinisial A mengaku dirinya baru tahun ini membuat petasan dengan teman-temannya. Dia juga tidak tahu jika ada korban karena petasan.

Baca Juga: Seorang Pemuda Alami Luka Parah karena Petasan 1 Kg Meledak di Madiun

“Setelah petasan dinyalakan saya pulang,” katanya yang dikutip dari Antara.

Kasus ledakan petasan itu terjadi pada Minggu (24/4/2022) pagi. Korban berinisial DA, 9, yang tinggal di Desa Blabak, Kecamatan Kandat, Kabupaten Kediri itu mengalami luka di bagian jari tangannya karena terkena ledakan petasan.

Korban ini awalnya berangkat dari rumah mengendarai sepeda angin tanpa pamit kepada kedua orang tuanya untuk pergi jalan-jalan setelah makan sahur. Di Jl. Kromosari masuk Desa Banjarejo, Kecamatan Ngadiluwih korban melihat ada orang yang sedang menyulut petasan.

Petasan itu, kata dia, setelah disulut ternyata tidak meledak. Kemudian oleh korban, petasan tersebut ditendang kemudian diambil menggunakan tangan kanan. Namun, setelah diambil petasan itu justru meledak. Akibat kejadian tersebut korban mengalami luka parah pada tangan kanannya.

Baca Juga: Petasan Meledak saat Sahur, Satu Rumah Warga di Madiun Kocar-Kacir

Kejadian tersebut juga sempat terekam kamera warga dan viral. Dalam video, korban langsung berjalan dengan tangan yang sudah luka parah. Bahkan, ia tidak nampak menangis.

Sementara itu, tim medis RSUD Simpang Lima Gumul (SLG) Kabupaten Kediri juga sudah melakukan langkah medis dengan mengoperasi bagian jari korban.

Direktur RSUD SLG Kabupaten Kediri, Tony Widyanto, mengatakan luka yang diderita pasien masuk kategori luka parah. Selain luka yang tidak beraturan, tulang korban juga hingga terlihat.

Untuk itu, tim medis melakukan tindakan medis dengan melakukan operasi pada jari-jari korban. Diharapkan, jaringan di jari-jarinya bisa disambung kembali.

“Semoga saja bisa membaik. Kalau kondisinya stabil. Kalau sudah di ruang operasi, mekanisme membuat pasien tenang juga ada,” kata dia pula.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya