SOLOPOS.COM - Ilustrasi vaksin Covid-19. (Antara)

Solopos.com, JAKARTA — Para sukarelawan dan tenaga kesehatan (nakes) di pedalaman atau permukiman terpencil di Indonesia harus bekerja ekstra keras untuk menyukseskan program vaksinasi.

Plt. Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi, Pemprov Sulawesi Barat (Sulbar), Mustari Mula, mengemukakan kondisi geografis di Sulbar cukup beragam. Sejumlah daerah pedalaman di Sulbar bisa dijangkau dengan melewati pegunungan dan perjalanan via sungai. Hal itu diperparah dengan kondisi infrastruktur jalan dan transportasi yang belum memadai.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Ada banyak wilayah pedalaman yang belum bisa dijangkau dengan kendaraan. Ini tentu jadi tantangan kami. Beruntung kami dibantu unsur TNI dan Polri untuk bahu membahu menyukseskan vaksinasi,” papar Mustari Mula dalam Dialog Produktif dengan tema Perjuangan Vaksinasi di Pedalaman Indonesia yang disiarkan livestreaming melalui kanal Youtube Kemkominfo TV, Rabu (24/11/2021).

Baca Juga: Jadwal Vaksinasi Anak Usia 6-11 Tahun Mundur, Ini Kata Dinkes Sukoharjo

Ekspedisi Mudik 2024

Datangnya musim hujan memperparah kondisi akses jalan menuju permukiman warga di pedalaman Sulbar. Karena tak bisa dijangkau dengan kendaraan, para sukarelawan dan nakes terpaksa memanfaatkan kuda untuk mengangkut vaksin.

“Sarana transportasi seperti kuda dipakai untuk mengangkut vaksin. Sebab, ada target waktu kapan harus tiba. Sementara sarana transportasi sangat terbatas di daerah-daerah yang terisolasi,” paparnya.

Mustari mengakui masyarakat di pedalaman Sulbar awalnya masih percaya dengan hoaks terkait vaksin. Info hoaks itu menyebar melalui media sosial. Itu sebabnya, pada awalnya animo masyarakat di pedalaman itu cukup rendah untuk mengikuti vaksinasi.

Baca Juga: Genjot Capaian Vaksinasi di Grobogan, BIN Jateng Gelar Vaksinasi

Mereka kerap menghindari kegiatan vaksinasi. Bahkan, kata Mustari, tidak jarang mereka terlibat konflik dengan sukarelawan maupun tenaga kesehatan karena masih terpengaruh info hoaks.

“Berkat edukasi yang dilakukan secara terus menerus, sekarang animo masyarakat di pedalaman mulai tinggi. Mereka sudah sadar bila vaksin itu demi kebaikan mereka sehingga tingkat partisipasinya lebih tinggi,” paparnya.

Senada disampaikan Wakapolres Pacitan, Jawa Timur, Kompol Sunardi. Menurutnya, 85% wilayah Kabupaten Pacitan merupakan pegunungan dan perbukitan. Dengan jumlah penduduk lebih dari 586.000 jiwa, Polres Pacitan bersama aparat TNI dan pemerintah daerah harus ekstra keras dalam menyukseskan program vaksinasi.

Baca Juga: Sultan Targetkan Vaksinasi Lengkap di DIY Selesai Januari 2022

“Untuk melaksanakan vaksinasi, kami biasa lakukan secara door to door. Minimal warga dikumpulkan di salah satu titik. Sementara kami mengutamakan masyarakat penyandang disabilitas dan para lansia,” papar Kompol Sunardi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya