Rsjihsolo
Jumat, 20 Januari 2023 - 11:00 WIB

Jangan Remehkan Tersedak! Ini Cara Atasi Sumbatan Jalan Napas

Bayu Jatmiko Adi  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi orang tersedak (Pedulisehat.info)

Solopos.com, SOLO — Sering kita jumpai kasus tersedak. Ternyata tersedak tidak bisa diremehkan, sebab bisa saja sumbatan saluran pernapasan yang terjadi berdampak buruk pagi keselamatan korban. Berikut ini cara untuk mengatasi sumbatan pernapasan.

Manager Keperawatan Rumah Sakit (RS) JIH Solo Purwoto, AMK., S. Pd., SE. MMR., dalam Health Talk RS JIH Solo dengan tema Terapkan Bantuan Hidup Dasar (BHD), Saat Ada yang Membutuhkan, menjelaskan tentang cara memberikan pertolongan pada orang dengan sumbatan pernapasan.

Advertisement

Dia menjelaskan fungsi dari jantung dan paru tidak dapat dipisahkan. Walaupun kondisi jantungnya bagus namun saluran pernapasannya tidak lancar juga akan menjadi masalah.

“Maka ada istilah tersedak. Kadang orang tersedak kalau tidak segera ditangani bisa menyebabkan keburukan. Ada beberapa kasus orang tersedak terlambat di bawa ke rumah sakit akhirnya meninggal,” kata dia.

Advertisement

“Maka ada istilah tersedak. Kadang orang tersedak kalau tidak segera ditangani bisa menyebabkan keburukan. Ada beberapa kasus orang tersedak terlambat di bawa ke rumah sakit akhirnya meninggal,” kata dia.

Untuk itu perlu memahami teknik untuk memberikan pertolongan dalam mengeluarkan sumbatan jalan nafas tersebut. Dia mengatakan sumbatan jalan napas ada dua, yakni parsial dan total. Untuk parsial mungkin sumbatannya hanya di sekitar mulut saja. Namun untuk total, bisa jadi terjadi ketika sumbatan tersebut sudah melewati mulut.

Untuk mengeluarkan sumbatan jalan napas tersbut ada dua teknik yang dapat dilakukan, yakni teknik tekanan perut dan teknik tekanan dada.

Advertisement

Bisa Keluar

Untuk memudahkan pertolongan, atur posisi korban untuk berdiri dengan kaki sedikit terbuka dan tangan ke bawah di samping badan.

Selanjutnya, penolong dapat mencari titik tekan pada tubuh korban, yakni di pusat perut. Untuk melakukan tekanan, tangan kiri penolong dapat mengepal di atas pusat tersebut. Lalu tangan kanan meraih tangan yang mengepal, dengan posisi berada di atas kepalan.

Selanjutnya kaitan tangan tadi diputar setengah lingkaran ke arah atas. Dengan begitu posisi kepalan berada di antara pusat perut dan dada atau diafragma. Kemudian lakukan hentakan secara maksimal di lokasi tersebut. Harapannya yang menjadi sumbatan jalan napas bisa keluar.

Advertisement

Sedangkan untuk tekanan dada dapat dilakukan jika kondisi korban memiliki perut yang besar atau sedang hamil. Caranya hampir sama dengan tekanan perut, hanya untuk titik tekannya dimulai dari titik temu tulang iga paling bawah.

Tangan kiri penolong mengepal di titik tersebut, lalu digapai dengan tangan kanan serta putar setengah lingkaran ke arah atas. Selanjutnya lakukan hentakan di lokasi tersebut.

Sementara jika korban memiliki postur yang tidak seimbang, misalnya lebih tinggi atau lebih rendah dari penolong, maka pertolongan dapat dilakukan dangan cara korban ditelentangkan.

Advertisement

Hentakan dilakukan dengan cara menekan dengan entakan pada titik-titik tadi. Penekanan dilakukan dengan dua tangan yang ditumpuk dengan titik tumpu pangkal telapak tangan. Diusahakan tiga sampai lima kali. Jika belum berhasil, langsung pengecekan pada nadinya. Harapannya pertolongan fungsi jantung tidak terlambat.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif