SOLOPOS.COM - Ilustrasi mengisi BBM. (Solopos/dok)

Solopos.com, SUKOHARJO – PT Pertamina (Persero) menjamin ketersediaan stok bahan bakar minyak (BBM) dan elpiji di Kabupaten Sukoharjo selama perayaan Lebaran. Sementara tingkat konsumsi produk gasoline maupun gasoil diprediksi meningkat saat perayaan Lebaran 2022.

Pernyataan ini disampaikan Sales Area Manager Pertamina Wilayah Sukoharjo, Hary Prasetyo, di sela-sela rapat koordinasi (rakor) penyaluran BBM dan elpiji di Gedung Menara Wijaya, Kamis (14/4/2022). Menurut Hary, Pertamina segera mengaktifkan Satgas Ramadan dan Idul Fitri pada 18 April-9 Mei 2022. Satgas itu bertugas penyaluran BBM dan elpiji kepada masyarakat saat peak season.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Ketersediaan BBM dan elpiji aman selama perayaan Lebaran. Satgas memonitor penyaluran BBM ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dan elpiji ke Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE),” kata dia, Kamis.

Baca juga: 67.094 KPM di Sukoharjo Dapat BLT Minyak Goreng Rp300.000

Di Sukoharjo, ada 29 SPBU dan 34 pertashop yang tersebar di wilayah Sukoharjo. Sedangkan, ada dua SPPBE serta 18 agen elpiji dan 1.159 pangkalan elpiji. Penyaluran BBM dan elpiji dilakukan di lokasi-lokasi tersebut.

Hary menambahkan Pertamina bakal berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo terkait penyaluran BBM dan elpiji agar lebih maksimal selama perayaan Lebaran. “Kami juga bakal mengintensifkan koordinasi dengan Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Sukoharjo dalam penyaluran BBM dan elpiji,” ujar dia.

Menyamakan Persepsi

Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Sukoharjo, Iwan Setyono mengatakan rakor penyaluran BBM dan elpiji diikuti oleh pengusaha dan pengelola SPBU, pertashop, agen dan pangkalan elpiji di Sukoharjo. Pertemuan itu dilaksanakan untuk menyamakan persepsi terkait ketersediaan dan penyaluran BBM serta elpiji.

Baca juga: Mobil Kobong di Dekat SPBU Begajah Sukoharjo, Uang Rp2 Juta Ikut Hangus

Belakangan ini, pemerintah mengambil beragam kebijakan di bidang energi. Di antaranya menaikkan harga BBM jenis Pertamax menjadi Rp12.500 per liter, menaikkah harga elpiji nonsubsidi serta melarang pembelian BBM jenis Pertalite menggunakan jeriken.

“Misalnya, migrasi konsumen elpiji nonsubsidi ke elpiji subsidi yang berpotensi menimbulkan kelangkaan elpiji subsidi. Nah, permasalahan ini harus diantisipasi agar tak muncul pada masa mendatang,” ujar dia.

Disinggung mengenai penambahan kuota elpiji 3 kg menghadapi Lebaran, Iwan menambahkan belum berencana mengajukan penambahan kuota elpiji 3 kg ke Pertamina. Saat ini, tingkat permintaan elpiji 3 kg masih normal.

Baca juga: Truk Vs Motor di Kartasura, 1 Korban Kritis Akhirnya Meninggal Dunia

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya