SOLOPOS.COM - Kebiasaan anak berbohong bisa dihentikan dengan cara yang baik (ilustrasi/Freepik)

Solopos.com, SOLO-- Berbohong atau menyembunyikan kebenaran tentunya tidak boleh dilakukan, termasuk pada anak-anak. Karena jika pernah sekali berbohong mungkin anak akan melakukannnya di kesempatan lain dan bisa berulan-ulang.

Jika hal ini dibiarkan terus menerus, tentunya akan berdampak buruk bukan hanya bagi anak itu sendiri tapi juga orang tua karena akan dianggap tidak bisa mendidiknya.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Melansir dari Liputan6.com, Kamis (24/9/2020), berikut cara menghentikan kebiasaan berbohong dan menanamkan kejujuran pada anak yang bisa dilakukan orang tua.

Kementerian PUPR Gelar Pameran Virtual Jembatan Ikonik

1. Tanamkan prinsip “kejujuran adalah kebijakan terbaik”

Seperti pepatah kuno yang masih relevan di zaman sekarang “kejujuran adalah kebijakan terbaik dan jadikan hal itu sebagai aturan keluarga dan minta semua anggota keluarga untuk mempraktikkannya.

Anak akan mudah meniru dan menyerap apa yang lebih tua praktekan, sehingga orang tua lah yang dijadikan pedoman mereka. Mempraktikkan kejujuran pada diri sendiri akan membuatnya menghargai pentingnya bersikap jujur.

2. Berikan contoh dan buat skenario

Cara terbaik untuk menyampaikan pesan kejujuran adalah mengajarinya melalui contoh dan cerita kepada anak-anak. Apalagi, saat melihat anak sering berbohong, maka cara yang terbaik adalah dengan menahan situasi saat masih kecil.

Sehingga saat beranjak dewasa, anak tidak membawa kebiasaan masa kecilnya yang bisa menjadi masalah bagi dirinya di kemudian hari. Mencari dan menbacakan cerita tentang kejujuran, biografi dan kutipan tentang betapa pentingnya bersikap jujur dapat menjadi cara untuk melatih kejujuran sejak kecil.

Sambut Mahasiswa Baru, ITNY Gelar PPTMB Daring

3. Yakinkan bahwa anak bisa mengatakan yang sebenarnya

Biasanya anak akan berbohong karena takut akan konsekuensi yang akan diterima. Untuk menghindari skenarionya, maka yakinkan anak bahwa dia dapat mempercayai kalian dengan apapun.

Maka, dia akan merasa nyaman untuk berdiskusi tentang masalah yang dihadapi, tetapi juga akan mengungkapkan secara jujur dari pada berbohong.

4. Cari tahu alasan di baliknya

Anak berbohong tentunya karena memiliki suatu alasan tertentu. Oleh karena itu, cari tahu alasan di balik kebohongan anak. Jika tidak dilakukan tepat waktu maka berbohong bisa menjadi kebiasaan yang permanen saat mereka dewasa nanti.

Kembali Buka, Jatim Park 1 Dan Museum Tubuh Tawarkan Keseruan Bermain Dan Bertualang

5. Diskusikan konsekuensi dan sistem peringatan

Biacaralah tentang apa yang mungkin akan terjadi jika di berbohong tentang sesuatu. Hal ini dapat dilakukan dengan menasehati ana-anak bahwa jika mereka akan dilabel sebagai orang yang tidak jujur, tetapi juga tidak akan dipercayai orang lain di masa depan.

Jangan pernah memarahi dan berteriak karena dapat memperburuk masalah. Jika masalahnya semakin serius maka orang tua dapat meminta bantuan profesional untuk menanamkan kejujuran pada anak-anak kita.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya