SOLOPOS.COM - Ketua PSHT Cabang Wonogiri, Joko Prihanto, menyampaikan seruannya, Sabtu (19/9/2020). (Istimewa/Instagram Polres Wonogiri)

Solopos.com,WONOGIRI -- Ketua Persaudaraan Setia Hati Terate atau PSHT Cabang Kabupaten Wonogiri, Joko Prihanto, menyerukan kepada seluruh warga PSHT Wonogiri agar tidak melakukan gerakan setelah ada peristiwa penganiayaan di Solo beberapa waktu lalu.

Termasuk gerakan yang dikabarkan akan terjadi Selasa (22/9/2020) malam. Beredar kabar ada ajakan kepada para pesilat untuk bergerak ke Solo untuk melakukan penekanan sepekan setelah peristiwa penganiayaan terjadi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Joko menegaskan kepada seluruh warga PSHT Wonogiri untuk tidak mengikuti ajakan tersebut. Ia mengaku telah menyerukan hal tersebut kepada seluruh warga PSHT melalui pengurus di setiap kecamatan.

Duh, 2 Pejabat DLH Sukoharjo Positif Covid-19, Lantai 4 Gedung Ini Ditutup

Ekspedisi Mudik 2024

"Kami sudah umumkan beberapa hari lalu agar tidak melakukan gerakan. Karena pada hari ini , Selasa, ada ajakan untuk bergerak ke Solo, nanti sore kami melakukan imbauan lagi. Ini sebagai upaya mencegah massa bergerak ke Solo pada malam harinya," kata dia saat dihubungi Solopos.com, Selasa.

Dia mengatakan setelah ada pertemuan dengan Polresta Solo dan Polres Sukoharjo, jajaran pengurus PSHT sepakat untuk menyerahkan kasus tersebut ke kepolisian. Lantaran itu, anggota PSHT Wonogiri diharapakan untuk tidak melakukan gerakan penekanan.

Pihaknya selalu melakukan monitoring setiap ada rencana gerakan massa, termasuk wacana akan adanya geraka pada Selasa malam.

Dampak Suami Istri Jarang Hubungan Intim, Nomor 4 Kok Ngeri ya?

Dikhawatirkan Masih Ada Gerakan Massa

Selain itu, pihaknya juga melakukan koordinasi dengan Ketua Cabang PSHT se-Soloraya. Karena dikhawatirkan masih ada massa yang bergerak ke Solo meski sudah diimbau agar tidak mengikuti ajakan itu.

"Kalau masih ada warga yang bergerak ke Solo, kami akan segera beri pengarahan dan pemahaman agar segera balik kanan, meninggalkan tempat, dan balik ke daerahnya masing-masing," ungkap dia.

Dalam upaya monitoring, menurut dia, pihaknya selalu berkoordinasi dengan institusi terkait, seperti aparat kepolisian. "Di saat kondisi seperti ini kami imbau kepada seluruh warga agar tidak mudah terprovokasi. Agar situasi di wilayah Solo dan sekitarnya berjalan kondusif," ujar dia.

Beredar Kabar Massa akan Konvoi Besar-Besaran di Solo, Begini Respons Tegas Kapolresta

Setelah ada penganiayaan di Solo, Joko juga telah mengimbau kepada anggota PSHT Wonogiri agar tidak memakai atribut PSHT jika keluar rumah. Hal itu untuk menghindari adanya gesekan di tengah masyarakat.

Joko menambahkan warga mudah terprovokasi lantaran beredarnya berita yang berkembang di media sosial.

"Berita yang beredar di media sosial belum tentu benar. Ada unsur provokasi yang sengaja dibenturkan antar satu ormas dengan ormas lain. Maka kami imbau agar tetap tenang dan menyerahkan kasus itu ke kepolisian," kata Joko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya