SOLOPOS.COM - Ilustrasi nyamuk demam berdarah. (Reuters)

Solopos.com, KLATEN -- Warga Klaten diwanti-wanti tetap tak melupakan upaya pencegahan demam berdarah dengue (DBD) di tengah pandemi Covid-19.

Dalam kurun waktu 3,5 bulan terakhir ini, penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti ini sudah merenggut empat nyawa di Klaten.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten, Anggit Budiarto, mengatakan ada penambahan kasus DBD setiap pekannya.

Pemakaman PDP Corona di Kartasura Sukoharjo Dilakukan Malam Hari, Warga Gotong Royong

Hingga pekan ke-15 tahun 2020, jumlah kasus demam berdarah di Klaten tercatat sebanyak 148 kasus. Sementara jumlah orang yang meninggal dunia gara-gara DBD sebanyak empat orang.

“Sebaran kasus itu merata di 26 kecamatan,” kata Anggit saat ditemui wartawan di Setda Klaten, Rabu (15/4/2020).

Dengan penambahan kasus setiap pekannya, Anggit mewanti-wanti agar warga tak lengah meski kini harus waspada dengan ancaman persebaran Covid-19.

Pasien Corona Bohong, 7 Dokter dan Perawat RSPAW Salatiga Diisolasi

Warga Klaten diminta tak melupakan rutinitas pemberantasan sarang nyamuk (PSN) untuk pencegahan demam berdarah. Langkah itu dilakukan dengan tetap memperhatikan protokol pencegahan Covid-19.

Protokol itu seperti dilarang berkerumun dan ada pembatasan jarak. PSN bisa dilakukan di rumah masing-masing dengan rutin membersihkan bak penampungan air hingga saluran-saluran air di sekitar rumah.

Selain itu, warga diminta segera memeriksakan diri ketika mengalami gejala-gejala yang mengarah pada DBD. Salah satu gejalanya yakni demam lebih dari dua hari.

Hasil Rapid Test Positif, Begini Penanganan Anak Pasien Covid-19 Sragen Yang Masih Balita

“Kalau demam lebih dari dua hari itu langsung saja diperiksakan ke pelayanan kesehatan," kata Anggit.

Kepala Dinkes Klaten itu menambahkan gejala lain demam berdarah yaitu ada manifestasi perdarahan berupa bintik-bintik merah di kulit. Selain itu ketika BAB warnanya hitam.

Pola Hidup Bersih dan Sehat

"Itu langsung saja dibawa ke pelayanan kesehatan untuk diperiksakan. Tetap fokus waspada dengan Covid-19. Namun, jangan lupa untuk waspada agar terhindar dari penyakit lainnya termasuk DBD,” ungkap dia.

Mayat Telanjang Banyuanyar Solo Ternyata Korban Pembunuhan

Bupati Klaten, Sri Mulyani, juga mewanti-wanti warga tak melupakan kewaspadaan terhadap ancaman demam berdarah. Apalagi, ada tambahan kasus DBD akhir-akhir ini serta sudah ada empat warga yang meninggal dunia.

Dia mengimbau warga tetap melakukan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) serta rutin membersihkan lingkungan untuk mencegah genangan air yang bisa menjadi tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti.

“DBD menjadi perhatian serius selain Covid-19. Jangan sampai fokus di Covid-19, DBD dilupakan. Intinya masyarakat tetap melakukan PHBS dan rutin membersihkan lingungan dengan rutin melakukan 3 M [menguras, menutup, dan mengubur]. Ini wajib di lakukan di setiap rumah tangga untuk memutus kasus DBD di Klaten,” kata Mulyani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya