SOLOPOS.COM - Ilustrasi ibu menemani anak belajar. (Freepik)

Solopos.com, SOLO – Pekan ini sejumlah orang tua menerima hasil evaluasi belajar anaknya di sekolah. Pulang membawa rapor anak yang memuaskan menjadi kelegaan bagi orang tua.

Tetapi, lain halnya jika mendapati nilai si kecil kurang memuaskan di bawah ekspektasi orang tua. Ada rasa cemas yang menghinggapi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Hal ini tak jarang membuat orang tua menanggapi reaktif hingga meluapkan emosi kepada anak. Jika dibiarkan, hal ini lama-kelamaan bisa memicu depresi pada anak. Lantas apa yang harus dilakukan jika hasil belajar anak tidak sesuai target?

Dikutip dari Verywellfamily.com, Sabtu (28/12/2019), berikut kiat yang bisa dipraktikkan orang tua saat menghadapi nilai sekolah buah hati di bawah ekspektasi:

Identifikasi masalah

Ketika nilai anak tidak sesuai harapan, jatuh, atau berada di level tidak aman; coba ajak si kecil duduk bareng dan mendiskusikan masalahnya. Tanya apakah ada masalah di sekolah atau pelajaran tertentu yang bikin nilai anak kurang memuaskan.

Terkadang murid di sekolah gampang terganggu konsentrasi belajarnya. Ada juga yang tidak semangat ke sekolah karena punya masalah.

Ada beberapa pertanyaan yang bisa disiapkan misalkan apakah pelajaran di sekolah kelewat berat? Apakah anak sudah bikin semua PR dan mengumpulkannya tepat waktu? Apakah nilai jelek jadi masalah? Lagi ada masalah apa di sekolah? Dari beberapa pertanyaan tersebut orang tua bisa mulai mengindentifikasi persoalan yang dihadapi anak.

Konsultasikan kepada guru

Selepas mengidentifikasikan masalah sekolah anak, ada baiknya orang tua mengonsultasikan hasilnya dengan guru. Dengan cara tersebut, orang tua juga bisa mendapatkan masukan lebih tepat dari orang yang sehari-hari mendapingi anak di sekolah. Dari konsultasi dengan perwakilan pihak sekolah, orang tua juga bisa mendapatkan gambaran utuh persoalan studi buah hati.

Cari solusi bareng anak

Setelah mengidentifikasi masalah dan mendapat masukan dari guru pendamping, saatnya kembali duduk bersama dan mencari solusi bareng anak. Ada kalanya solusi kreatif sederhana bisa manjur mengatasi persoalan belajar si kecil.

Misalkan untuk mengantisipasi anak kelewatan tidak bikin PR lagi, kita bisa mengarahkan anak untuk membuat jadwal khusus bikin PR atau belajar pelajaran sekolah. Atau anak punya persoalan gampang lupa PR? Untuk membantu anak yang kurang terorganisasi seperti ini bisa diawali dengan membiasakan budaya menyusun dan mencatat segala sesuatu dengan rapi.

Ada juga tipe anak yang malu atau gengsi bertanya saat mereka belum mengerti suatu bahasan pelajaran. Untuk yang seperti ini bisa dicarikan solusi dengan bantuan les tambahan atau suntikan motivasi belajar di rumah. Bisa jadi beberapa strategi belajar muncul dari hasil diskusi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya