SOLOPOS.COM - Ilustrasi investor memantau pergerakan saham di pasar modal. (freepik)

Solopos.com, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan saran kepada investor dan calon investor untuk tidak sekadar ikut-ikutan dalam berinvestasi di pasar modal namun sejak awal harus ditentukan dengan jelas tujuan investasinya.

“Investor harus membuat rencana, tujuannya apa melakukan investasi. Jangan kemudian ikut-ikutan. Jadi harus pahami dulu tujuannya apa, kalau tujuannya untuk belajar, masukkan dana secukupnya,” ujar Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen dalam kegiatan OJK Mengajar secara virtual yang dipantau di Jakarta, Kamis (18/11/2021).

Promosi Layanan Internet Starlink Elon Musk Kantongi Izin Beroperasi, Ini Kata Telkom

Hoesen menambahkan selain itu, investor juga harus memahami risiko berinvestasi dan mengenali profil risiko produk investasi. Menurut dia, investor sebaiknya tidak hanya memikirkan potensi keuntungan yang dapat diperoleh saja.

“Investasi ini dari perspektif risiko harus menjadi pertimbangan yang seimbang dengan irasional ekspektasi terhadap keuntungan,” kata Hoesen.

Baca juga: Siap-Siap, Pelaku Wisata Bakal Dapat Bantuan Insentif Rp1,8 Juta

Kemudian, sumber dana yang digunakan untuk berinvestasi merupakan dana lebih atau excess fund, bukan dari hasil melakukan pinjaman atau ngutang. Investor juga harus memastikan bahwa penjual atau penyedia produk investasi adalah pihak yang berizin.

“Walau sudah berizin, tapi harus tetap perhatikan profile-nya, cara ia menawarkan produk, dan sebagainya. Karena bisa diukur secara common sense untuk mengetahui niat baik atau tidak. Karena ini juga yang kita pantau jangan sampai terjadi market conduct violation di mana menjanjikan imbal hasil untung, tidak ada ruginya, tidak ada risikonya,” ujar Hoesen.

Jangan Tergiur Endorsement

Lebih lanjut, Hoesen menyampaikan investor perlu mencari informasi dan pengetahuan sebanyak mungkin mengenai produk investasi dan jangan tergiur dengan promosi atau endorsement dari publik figur.

Baca juga: Layanan Grab Alami Gangguan, Driver Kehilangan Potensi Pendapatan

“Terkait tinggi rendah risiko tergantung pengetahuan dan kemampuan informasi yang kita dapat, jadi memang berbanding lurus. Semakin kita tidak punya pengetahuan atau miskin informasi, makin tinggi risikonya. Semakin banyak pengetahuan dan informasi yang kita punya, pasti semakin rendah risikonya. Makanya teman-teman kalau jadi investor harus punya pengetahuannya,” kata Hoesen.

Ia menambahkan, investor sebaiknya melakukan investasi secara berkala dengan orientasi jangka panjang. Selain itu, tentukan pula batas nilai investasi.

Limiting liabilities kita, jangan semua ditaruh di dalam investasi tetapi juga harus dihitung dan investasi itu harus ditentukan batas untung dan batas ruginya,” ujar Hoesen. Terakhir, ungkap dia, investor harus melakukan diversifikasi investasi dan menghindari berinvestasi hanya pada satu jenis produk investasi.

Baca juga: Mau Tahu Besaran Upah Minimum di Daerahmu? Cek Aja di Wagepedia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya