SOLOPOS.COM - Peserta antre memasuki ruang UTBK SBMPTN ISI Solo, Selasa (17/5/2022). (Solopos/Siti Nur Azizah)

Solopos.com, SOLO — Panitia Ujian Tulis Berbasis Komputer atau UTBK SBMPTN ISI (Institut Seni Indonesia) Solo memiliki cara untuk mendeteksi potensi kecurangan dalam ujian yang berlangsung Selasa-Minggu (17-22/5/2022) itu.

Pertama, petugas akan memperketat aturan untuk peserta. Rektor sekaligus Pengarah UTBK ISI Solo, I Nyoman Sukerna, mengatakan sudah berkoordinasi bersama panitia untuk mengecek secara detail calon mahasiswa yang akan memasuki ruang ujian.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Untuk antisipasi kecurangan dilakukan cek, kami scanning, terutama alat-alat yang disimpan. Kalau orang itu kan nyimpan di mana-mana ya, bahkan di tempat-tempat yang aurat, itu sering terjadi. Itu sudah kami scanning mudah-mudahan tidak terjadi apa-apa,” ujarnya.

Nyoman selalu mengupayakan agar kecurangan itu tidak terjadi dalam UTBK di ISI Solo. “Kewaspadaan itu tetap kami upayakan. Begitu masuk akan dicek satu-satu, jadi alat [contekan] itu meskipun disimpan di mana pun pasti ketahuan,” paparnya kepada Solopos.com.

Ketua penyelenggara UTBK ISI, Bambang Sunarto, mengimbau agar calon peserta ujian memahami dan mematuhi protokol kesehatan, termasuk sudah vaksin booster.

Baca Juga: Kelar Ujian, Peserta UTBK SBMPTN UNS Solo Diadang Brosur PTS

“Kalau UTBK melihat perguruan tinggi yang lain itu anak-anak calon mahasiswa yang bibit unggul itu dia harus booster dulu persyaratannya. Sudah hampir tiga tahun pandemi ini, saya kira edukasi sudah cukup lah, jangan main-main lagi, gitu kan,” terangnya.

Sistem SSO

Mengenai potensi kecurangan peserta UTBK ISI Solo, Bambang mengatakan mereka akan terdeteksi langsung melalui sistem SSO (Single Sign On). Mereka yang masuk daftar SSO sudah tidak terdaftar menjadi sarjana di Indonesia.

“Termasuk [masuk] ke perguruan tinggi swasta pun tidak bisa karena begitu ada peserta curang, nomor ujian, paling tidak nama, tahun lahir, dan nama ibu sudah ada. Itu catatan LTMPT, jadi anak ini tidak akan masuk jadi sarjana, karena sudah sarjana koruptor itu,” tegasnya.

Baca Juga: Hari Pertama UTBK SBMPTN di ISI Solo: 3 Peserta Terlambat, 16 Absen

Bambang mengatakan institusi perguruan tinggi semakin gencar untuk mengantisipasi tindak kecurangan, dimulai pelaksanaan UTBK, agar tidak melahirkan bibit-bibit koruptor. “Kami mengantisipasi itu, tadi pagi penanggung jawab sudah memberi instruksi dari pemerintah bahwa kesadaran kejujuran itu penting,” ujarnya.

UTBK SBMPTN ISI Solo yang akan berlangsung selama enam hari diikuti total 3.158 peserta. Ujian berlangsung di Gedung Perpustakaan kampus II ISI Solo. Sehari ada dua sesi dengan jam sama kecuali hari Jumat di mana sesi II mulai pukul 13.15 WIB karena ada Salat Jumat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya