SOLOPOS.COM - ilustrasi investasi (istimewa)

Solopos.com, JAKARTA — Banyak cara berinvestasi, salah satunya reksa dana yang kini sedang tren di masyarakat khususnya kalangan anak muda.

Sebenarnya reksa dana tergolong sebagai instrumen investasi finansial yang paling mudah dikelola dan dirancang untuk investasi dalam jangka waktu yang lama.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Meski demikian, jika ingin menikmati investasi menguntungkan, Anda tetap harus membekali diri dengan pengetahuan yang dibutuhkan sebelum mulai berinvestasi.

Adapun, Felicia Felicia Putri Tjiasaka, Co-Founder Ternak Uang turut membagikan tips kelola reksa dana saham, khususnya bagi para pemula seperti dilansir Bisnis, Sabtu 2/7/2022):

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Lewat Green Bond, BRI Ajak Berinvestasi dan Selamatkan Bumi

1. Tepat memilih manajer investasi

Pada dasarnya, reksa dana dijalankan oleh manajer investasi, Penting bagi para pemula untuk mengetahui kapabilitas dari seseorang yang akan dipercaya mengelola keuangan.

Menanggapi hal tersebut, Felicia memberikan dua panduan. Pertama, dengan melihat website IDX dan beberapa agen penjual reksa dana berdasarkan dana kelola. Kedua, pilih manajer investasi yang sudah Anda percaya kinerjanya.

Baca Juga: Memilih Investasi, Lebih Untung Deposito atau Reksadana?

2. Pilih reksa dana yang tepat

Setelah menyortir manajer investasi, selanjutnya kita perlu memilih jenis reksa dana yang sesuai dengan tujuan keuangan dan profil risiko kita. Untuk mengetahui ciri reksa dana yang menguntungkan, Felicia menganalisanya dari beberapa karakteristik.

Idealnya dana kelolaan tidaklah terlalu kecil ataupun tidak terlalu besar. Ini dijadikan pertimbangannya di mana dana yang terlalu besar, sulit dalam bergerak fleksibel.

Sementara, dana yang terlalu kecil berisiko bermasalah. Bagi Felicia, kisaran terbaik dana kelolaan berada di Rp100 miliar hingga Rp1 triliun.

Selain itu, Felicia mengimbau agar investor lebih jeli dalam melihat rekam jejak reksa dana yang akan dipilih. Paling aman, bisa dilihat dari laporan bulanan reksa dana tersebut beserta prospektusnya.

“Cek return-nya. Apakah bagus dan konsisten dalam jangka panjang atau tidak. Lalu, cari reksa dana yang drawdown (kerugian) paling rendah. Terakhir, pilih reksa dana yang expense ratio dan biaya manajer investasinya rendah,” ujarnya.

Meski demikian, lanjut Felicia, seorang investor tetap memerlukan strategi saat berinvestasi reksa dana saham.

Baca Juga: Lewat Green Bond, BRI Ajak Berinvestasi dan Selamatkan Bumi

Pada umumnya, ada beberapa trik yang dijadikan strategi para investor pemula

1. Lump sum (beli sekaligus dalam satu waktu)

2. Dollar cost averaging (beli dalam waktu yang berbeda-beda)

3. Market timing (membeli dan menjual di waktu yang tepat); average up

4. Buy and hold

Hanya, Felicia merekomendasikan investor untuk menerapkan strategi dollar cost averaging. Hal ini ia lakukan untuk mengantisipasi pergerakan reksa dana saham sangat fluktuatif dan menghindari beli di harga pucuk/tertinggi.

Dia melanjutkan, reksa dana lebih cocok untuk investasi rutin. Sehingga, opsi buy and hold juga tidak disarankan. Sebab, ada kemungkinan manajer investasi melakukan kesalahan bahkan pindah perusahaan. Dengan begitu, penting untuk melakukan evaluasi setiap enam bulan atau setahun sekali

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul: Ini Tips Reksadana yang Tepat bagi Pemula Ala Ternak Uang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya