SOLOPOS.COM - Ilustrasi obat herbal (JIBI/Solopos/Dok)

Harianjogja.com, JOGJA-Berupaya melindungi dan mengembangkan minuman tradisional, Universitas Ahmad Dahlah (UAD) memasukan jamu dalam kurikulum pendidikan.

Dekan Fakultas Farmasi UAD, Dyah Ariyani mengatakan jamu merupakan aset budaya bangsa yang perlu dilindungi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Di UAD, pengembangan jamu ini juga telah masuk dalam kurikulum,” ujar Dekan Fakultas Farmasi ini.

Ia menerangkan dalam praktiknya, mahasiswa diajak untuk melakukan penelitian ramuan jamu baru. Penelitian juga dilakukan di tingkat pengajar.

“Misalnya untuk penyembuhan kanker, tapi baru diujikan dengan hewan saja,” katanya.

Dyah yang juga Ketua Panitia Milad 54 UAD mengatakan terkait pengembangan jamu, dalam Milad ke-54 tahun, UAD mengusung tema Milad Pengembangan Industri Jamu Menuju Kemandirian Bangsa. Pada Minggu (19/10//2014), pihaknya menyediakan 3.000 cangkir jamu untuk masyarakar di Titik Nol Kilometer. Kegiatan yang baru pertama kali digelar ini dipilih agar UAD lebih membaur dengan masyarakat.

Dalam kesempatan itu, Walikota Jogja Haryadi Suyuti mengawali minum jamu di panggung hiburan yang berada di trotoar depan Benteng Vrederburg dengan disaksikan para peserta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya